Dia juga mengingatkan bahwa dengan melakukan transisi energi berarti kesempatan Indonesia untuk melakukan green industri karena ada pertumbuhan ekonomi yang akan dihasilkan dari green industri tersebut.
Kendati demikian, Febrio tidak merincikan secara spesifik persentase masing-masing dana APBN dan global untuk proyek ini. Sebab menurutnya hal itu tergantung pada transaksinya masing-masing.
"Akan tetapi yang akan kita lihat ini sekarang justru pembangkit yang bukan pembangkit PLN artinya business to business. Artinya peran fiskalnya justru tidak ada," urainya.
Jadi, lanjutnya, perjanjian antara b2b PLTU milik swasta adalah dengan PLN.
"Kita lihat sebagai b2b ini adalah contoh transaksi yang peran pemerintahnya justru sangat minimal jadi langsung antara PLTU tersebut b2b dengan PLN," tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)