Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pontjo Sutowo Meradang, Hotel Sultan Kian Sepi Imbas Sengketa Izin

Ikhsan Permana , Jurnalis-Kamis, 26 Oktober 2023 |19:06 WIB
Pontjo Sutowo Meradang, Hotel Sultan Kian Sepi Imbas Sengketa Izin
Tingkat okupansi hotel Sultan turun. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Okupansi Hotel Sultan terkikis pasca adanya kisruh sengketa lahan antara PT Indobuildco selaku pengelola Hotel Sultan dengan Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK) terkait izin lahan HGB 26 dan 27/Gelora.

Vice President Operation (VPO) Hotel Sultan Jakarta, Nyoman Sarya menjelaskan penurunan okupansi hotel sultan pasca adanya kisruh tersebut bahkan hanya tersisa 20% saja secara rerata harian.

 BACA JUGA:

Padahal menurutnya, sebelumnya adanya kisruh sengketa ini, pada periode Agustus-Desember biasanya okupasi hotel harian paling sedikit berada di angka 50-60%.

Bahkan jika sedang ada event-event baik dari perusahaan swasta maupun agenda pemerintahan okupasi Hotel Sultan bisa tembus 90-100%. Terlebih mulai masuk tahun-tahun pemilu.

"Dari sisi okupansi, biasanya bisa di atas 50%, dengan banyak event cancel kadang di bawah 10% -20%, beda sekali pada saat normal. Satu hari paling rendah di bawah 20%," ujar Nyoman saat ditemui di Kawasan Hotel Sultan, Kamis (26/10/2023).

 BACA JUGA:

Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan penurunan okupansi itu disebabkan oleh dua hal utama. Pertama masalah penutupan akses jalan yang dilakukan oleh PPKGBK terhadap kawasan hotel Sultan.

Jika sebelum Hotel Sultan punya 5 akses masuk, maka pasca adanya sengketa ini, PPKGBK menutup 4 akses pintu masuk, dan menyisakan satu akses masuk saja dari arah Jalan Jenderal Sudirman.

Sedangkan faktor kedua terkait banyaknya informasi yang beredar soal masalah sengketa ini. Sehingga banyak masyarakat yang takut untuk menginap di hotel, bahkan tidak sedikit masyarakat yang membatalkan bookingnya dan memilih refund.

"Lebih terasa lagi pasca adanya penutupan akses dari Gatot Subroto, itu praktis tidak bisa masuk teman teman, hanya lewat satu jalan, banyak yang membatalkan acara mulai dari instansi, corporate, bahkan ada yang sehari sebelum acara cancel, wedding juga sudah ada beberapa yang cancel," kata Nyoman.

Menurutnya saat ini Hotel Sultan sendiri mempunyai 706 kamar ditambah 226 unit apartemen. Sehingga dengan adanya sengketa hotel sultan itu, maka kamar hotel yang terisi harian hanya terisi sekitar 141 kamar saja atau 20% dari jumlah kamar.

"Banyak juga yang akhirnya customer yang memutuskan pindah (cancel), dengan berbagai pertimbangan, ada yang wedding sudah confirm, ternyata aduh khawatir acara tidak berjalan dengan baik. Akhirnya harus banyak refund, karena sudah banyak bayar deposit," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement