Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BNI Raup Laba Bersih Rp15,8 Triliun, Tumbuh 15,1% di Kuartal III-2023

Anggie Ariesta , Jurnalis-Selasa, 31 Oktober 2023 |18:26 WIB
BNI Raup Laba Bersih Rp15,8 Triliun, Tumbuh 15,1% di Kuartal III-2023
Dirut BNI, Royke Tumilaar bahas laba kuartal III-2023. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencetak laba bersih tumbuh sebesar 15,1% secara tahunan (Year on Year/YoY), mencapai Rp15,8 triliun, yang inline dengan market consensus di kuartal III-2023.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan pencapaian laba yang baik ini didukung kinerja kredit mengalami akselerasi di kuartal ketiga.

 BACA JUGA:

"Akselerasi kredit ini membuat BNI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sampai dengan September 2023 sebesar 7,8% YoY menjadi Rp671,4 triliun, yang didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan Perusahaan Anak," ujar Royke dalam press conference BNI Public Expose Q3 2023, Selasa (31/10/2023).

"Sebagai dampak dari akselerasi kredit di segmen berisiko rendah, kualitas aset terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR)," imbuhnya.

 BACA JUGA:

Dengan demikian, kata Royke, rasio NPL per September telah berada di level 2,3% membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,0% dan LAR di level 14,4% yang membaik dibandingkan dengan posisi 19,3% pada September tahun 2022.

Kualitas aset yang terus membaik membuat perseroan dapat mengurangi pembentukan beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

Hal ini membuat credit cost membaik dari 2,0% pada September 2022 menjadi 1,4% pada September tahun ini.

 BACA JUGA:

Royke mengungkapkan, di tengah naiknya risiko ekonomi global, BNI mengambil langkah prudent dengan membangun likuiditas yang kuat. Hingga September 2023, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 9,1% YoY, mencapai Rp747,6 triliun.

"Adapun tren kenaikan suku bunga acuan yang mempengaruhi biaya bunga dana (Cost of Fund/CoF) memang tengah mengalami tren peningkatan dan fenomena ini terjadi merata di industri perbankan. Namun di tengah kondisi tersebut, kami bersyukur CoF kami saat ini di kisaran 2%, secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi di atas 3%," kata Royke.

Hal ini juga tentunya didukung oleh channel digital BNI, yang mampu menghadirkan layanan yang kompetitif untuk mendorong pertumbuhan giro dan tabungan (Current Account Saving Account/CASA) berbasis transaksi yang kuat.

Rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9% tahun lalu menjadi 21,9% per September 2023, jauh di atas persyaratan modal minimum sebesar 13,8%.

Tingginya rasio kecukupan permodalan ini memberikan BNI kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi bisnis dan investasi BNI group.

Melalui agenda transformasi berkelanjutan, perseroan telah berhasil melakukan reorganisasi yang diharapkan membangun pola kerja yang lebih agile, kolaboratif, dan cermat dalam mengelola risiko.

Perseroan pun terus mendapat dampak positif dari penguatan end to end credit process.

Penguatan peran dari anak usaha juga semakin positif dalam memberi kontribusi kinerja BNI Group.

"Kami sangat bersyukur melihat kinerja positif hingga kuartal ketiga 2023 ini. Kami berkomitmen untuk terus mendorong tren pertumbuhan yang baik ini, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal dalam menjaga momentum pertumbuhan kredit dan ekonomi," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement