Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Fakta Prajogo Pangestu, Mantan Sopir Angkot yang Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Dzakwan Agung Mugits , Jurnalis-Sabtu, 18 November 2023 |06:43 WIB
7 Fakta Prajogo Pangestu, Mantan Sopir Angkot yang Jadi Orang Terkaya di Indonesia
Fakta Prajogo Pangestu Orang Terkaya Indonesia. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Prajogo Pangestu, seorang mantan sopir angkot yang kini menjadi orang terkaya Indonesia. Hartanya menyalip kekayaan Low Tuck Kwong hingga Hartono Bersaudara dalam daftar orang terkaya di Indonesia.

Lebih lanjut, kini diketahui Prajogo memiliki kekayaan mencapai USD37,4 miliar atau setara Rp586,9 triliun.

Berikut fakta-fakta terkait Prajogo Pangestu hingga sumber cuan yang membuatnya menjadi orang terkaya di Indonesia, Sabtu (18/11/2023).

1. Pendidikan Prajogo Pangestu hanya Sampai SMA

Prajogo Pangestu, atau akrab disapa Phang Djoem Phen, lahir di Sungai Betung, Kalimantan Barat pada tahun 1944. Anak pedagang karet ini memiliki pendidikan hanya sampai tingkat sekolah menengah. Meskipun demikian, pada tahun 1960, tekadnya membawanya merantau ke Jakarta dengan harapan mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.

Perjalanan ke Jakarta tidak sesuai harapan. Prajogo menghadapi kegagalan dan terpaksa kembali ke kampung halamannya. Tanpa menyerah, ia memilih menjadi sopir angkot untuk mencari nafkah.

2. Tekad Merubah Nasib

Prajogo memiliki tekad untuk merubah nasib hidupnya. Pada tahun 1960, dia memutuskan merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib.

Menurutnya jika dia merantau ke Jakarta maka dia akan mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.

Meskipun begitu, ternyata nasib baik belum berpihak kepadanya, di Jakarta pun dia gagal mendapatkan pekerjaan. Hal ini membuat dirinya terpaksa memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Kalimantan Barat dan menjadi sopir angkot sebagai pekerjaannya.

Tetapi saat dirinya menjadi sopir angkot, seakan-akan nasib baik berpihak kepadanya.

3. Keberuntungan Prajogo Pangestu

Keberuntungan akhirnya berpihak pada Prajogo pada tahun 1969, saat ia bertemu dengan pengusaha kayu asal Malaysia, Bong Sun (Burhan Uray). Pertemuan tersebut menjadi titik balik, membuka pintu bagi Prajogo untuk bergabung dengan PT Djajanti Group, perusahaan milik Bong.

Dengan tekun dan gigih, Prajogo meniti karirnya. Puncaknya terjadi pada tahun 1976, ketika ia diangkat sebagai General Manager Pabrik Plywood Nusantara Gresik, Jawa Timur, dalam PT Djajanti Group. Posisi prestisius ini diraihnya berkat dedikasi dan kerja keras selama tujuh tahun.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement