JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan mengalami pelemahan. Demikian tercatat dalam data perdagangan saham BEI selama periode tanggal 5 Februari sampai dengan 7 Februari 2024.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami koreksi 0,05%, ditutup berada pada posisi 7.235 dari 7.238 pada penutupan pekan lalu.
Mengutip data BEI, Kamis (8/2/2024), selama periode 5 sampai 7 Februari 2024, terdapat pencatatan saham PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK), PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX), dan PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII). Adapun waran ekuitas juga diterbitkan dari TOSK dan MPIX.
Selanjutnya 6 waran terstruktur juga resmi diterbitkan oleh PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia. Broker berkode YU itu menyebar produk turunan saham ini dengan underlying BBCA, BMRI, MDKA, UNVR, TLKM, dan GOTO. Keenam produk ini memiliki jatuh tempo pada 5 November 2024.
Dari sisi pasar surat utang, bursa kedatangan Obligasi Berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure Tahap III Tahun 2024, Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap V Tahun 2024, Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap III Tahun 2024, dan Sukuk Musyarakah Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024.
Rata-rata frekuensi transaksi harian saham juga anjlok sebesar 7,34% menjadi 1.032.639 kali transaksi dari 1.114.490 kali transaksi pada sepekan lalu.
Peningkatan justru terjadi untuk rata-rata volume transaksi harian yang meningkat 22,80% selama sepekan, menjadi 21,15 miliar lembar saham dari 17,23 miliar lembar saham pada sepekan lalu.
Dengan banyaknya pencatatan saham yang masuk, kapitalisasi pasar sepekan ini turut mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,19% dari Rp11.460,02 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.481,43 triliun pada penutupan pekan ini.
Hanya dalam tiga hari nilai transaksi-net beli dari investor asing mencapai Rp1,69 triliun. Ini menambah akumulasi net-buy foreign sepanjang tahun 2024 mencapai Rp12,38 triliun.
Sepanjang 2024 bursa telah kedatangan 12 emisi surat utang dari 11 emiten senilai Rp11,88 triliun. Sehingga total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 550 emisi dari 128 emiten dengan outstanding Rp466,48 triliun dan USD32,362 juta.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai Rp8.522,38 triliun dan USD502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.
(Taufik Fajar)