JAKARTA - Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Selasa (20/2/2024) waktu setempat. Bursa saham AS lesu dengan Nasdaq menunjukkan penurunan terbesar karena pembuat chip Nvidia tersandung menjelang laporan pendapatannya yang sangat ditunggu-tunggu, sementara kenaikan di Walmart menahan kerugian di Dow Industrials.
Mengutip Reuters, S&P 500 (.SPX) kehilangan 30,06 poin, atau 0,60%, berakhir pada 4,975.51 poin, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) kehilangan 144,87 poin, atau 0,92%, menjadi 15,630.78 dan Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 64,19 poin, atau 0,17%, menjadi 38,56.80.
Saham perancang chip Nvidia (NVDA.O) anjlok 4,35%, persentase penurunan harian terbesar sejak 17 Oktober, sedangkan indeks semikonduktor Philadelphia (.SOX) turun 1,56% karena saham chip lainnya diikuti.
Investor khawatir apakah hasil kuartalan Nvidia, yang diharapkan setelah pasar tutup pada hari Rabu, akan membenarkan valuasinya yang mahal, yang saat ini berada pada rasio harga terhadap pendapatan di atas 32, dan terus memicu kegilaan pembelian seputar kecerdasan buatan (AI) terkait. saham.
Taruhan yang dipicu oleh AI telah membantu Nvidia menjadi perusahaan AS paling bernilai ketiga dan baru-baru ini menggantikan Tesla (TSLA.O) sebagai saham yang paling banyak diperdagangkan di Wall Street.
“Harganya sangat sempurna, tidak peduli apa yang mereka katakan, mereka mungkin akan mengambil uang darinya,” kata Ken Polcari, Managing Partner di Kace Capital Advisors di Boca Raton, Florida.
"Tidak peduli apa yang mereka katakan, para pedagang akan mengunci keuntungan, para manajer aset akan melepaskan sebagian dari posisi inti mereka dan mengunci sejumlah keuntungan dan beberapa di antaranya bahkan terjadi hari ini sebelum angkanya besok."
Saham Super Micro Computer (SMCI.O), yang telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir karena saham terbaru yang terlihat mendapat manfaat dari AI, turun 1,96%, penurunan kedua berturut-turut, setelah ditutup turun hampir 20% pada hari Jumat. kenaikan beruntun sembilan sesi.
Walmart (WMT.N) yang ditutup pada rekor tertinggi dan menjadi yang berkinerja terbaik di Dow Industrials setelah raksasa ritel AS tersebut memperkirakan penjualan tahun fiskal 2025 sebagian besar di atas ekspektasi Wall Street dan menaikkan dividen tahunannya sebesar 9%.
S&P 500 membukukan 29 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 3 titik terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 111 titik tertinggi baru dan 95 titik terendah baru.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)