JAKARTA - Bursa Efek Indonesia mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat berjumlah 549 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp467,34 triliun dan USD32,362 juta. Hal ini diterbitkan oleh 128 emiten.
Adapun Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nominal Rp5.810,39 triliun dan USD502,10 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.
Mengutip data perdagangan BEI, Sabtu (2/3/2024), mengawali pekan ini perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka oleh PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) dan Yayasan Puteri Indonesia dalam rangka pembekalan literasi finansial untuk 45 finalis Puteri Indonesia 2024. Pembekalan untuk finalis Puteri Indonesia tersebut berupa workshop pengenalan pasar modal agar ke depannya mereka dapat berinvestasi dengan baik.
Kemudian pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap V Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Merdeka Copper Gold (MDKA) mulai dicatatkan di BEI dengan nominal Rp1,5 triliun. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk Obligasi adalah idA+ (Single A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Pada Selasa (27/2/2024), PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) melakukan pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan BEI. VISI merupakan perusahaan ke-19 yang tercatat di BEI pada tahun 2024 dan bergerak pada sektor Perindustrian dengan sub industri Peralatan Kantor.
Dengan tercatatnya VISI, jumlah perusahaan tercatat di BEI adalah sebanyak 921. Kemudian pada Rabu (28/2), Obligasi Berkelanjutan I Pyridam Farma Tahap III Tahun 2024 (PYFA01CN3) dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp400.000.000.000,00 dan jangka waktu dua tahun.
Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk Obligasi adalah idBBB+ (Triple B+). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 15 emisi dari 14 emiten senilai Rp15,28 triliun.
(Feby Novalius)