JAKARTA - Wall Street ditutup mixed dua arah pada perdagangan Senin (1/4/2024) waktu setempat. Indeks Dow Jones dan S&P terseret oleh kekhawatiran investor mengenai waktu penurunan suku bunga oleh Federal Reserve setelah data manufaktur yang lebih kuat dari perkiraan mendorong imbal hasil Treasury lebih tinggi.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 240,52 poin, atau 0,60%, menjadi 39,566.85, S&P 500 (.SPX) kehilangan 10,58 poin, atau 0,20%, menjadi 5,243.77 dan Nasdaq Composite ( .IXIC) menguat 17,37 poin, atau 0,11%, menjadi 16.396,83.
Institute for Supply Management (ISM) mengatakan PMI manufaktur meningkat menjadi 50,3 bulan lalu, angka tertinggi dan pertama di atas 50 sejak September 2022, dari 47,8 pada bulan Februari. Hal ini menunjukkan sektor manufaktur, yang terpukul oleh kenaikan suku bunga, mulai pulih.
Nasdaq ditutup menguat tipis, seiring dengan sektor teknologi S&P 500 (.SPLRCT). Indeks semikonduktor (.SOX) melonjak 1,2%.
“Jika perekonomian masih cukup kuat dan sekarang data PMI mulai naik, hal itu menunjukkan mungkin ada tekanan kenaikan pada imbal hasil,” kata Keith Lerner, kepala strategi pasar di Truist Wealth di Atlanta.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun dan dua tahun melonjak ke level tertinggi dalam dua minggu menyusul data manufaktur.
Pasar suku bunga berjangka AS memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 58% pada bulan Juni, turun dari sekitar 64% pada minggu lalu, menurut alat FedWatch CME.
“Kami lebih memilih perekonomian yang lebih kuat dengan penurunan suku bunga yang lebih sedikit dibandingkan perekonomian yang lebih lemah dengan penurunan suku bunga yang lebih banyak, namun, dalam jangka pendek, narasinya telah berubah menjadi sekitar tiga kali penurunan suku bunga,” imbuh Lerner.
Pejabat penting The Fed – Gubernur Christopher Waller dan Presiden Atlanta Raphael Bostic – mengatakan preferensi mereka adalah kurang dari tiga pemotongan tahun ini.
Investor akan mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai pemikiran bank sentral AS pada minggu ini, dengan 13 dari 19 pejabat Fed menyampaikan pidatonya.
Selain itu, laporan pekerjaan bulanan AS akan dirilis pada hari Jumat. Mayoritas sektor S&P 500 melemah, dengan real estat (.SPLRCR), layanan kesehatan (.SPXHC), dan utilitas (.SPLRCU) di antara yang paling terpukul. Sektor energi (.SPNY) seiring dengan menguatnya harga minyak mentah.
Di antara saham-saham yang mengalami penurunan hari ini, saham AT&T (T.N) tergelincir 0,6% setelah raksasa telekomunikasi AS itu mengumumkan kebocoran data besar-besaran yang mempengaruhi pemegang rekening saat ini dan sebelumnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)