Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.220/USD, Ini Pemicunya

Anggie Ariesta , Jurnalis-Selasa, 23 April 2024 |15:30 WIB
Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.220/USD, Ini Pemicunya
Rupiah Menguat Hari Ini. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) Rupiah pada perdagangan hari ini menguat 17 poin ke level Rp16.220, setelah sebelumnya melemah di Rp16.237 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS masih berada di dekat level tertinggi dalam lima bulan yang dicapai pada awal bulan April, karena memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed membuat para pedagang semakin banyak berinvestasi pada greenback.

“Gagasan ini membuat sebagian besar mata uang Asia berada di bawah tekanan,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (23/4/2024).

Selain itu, para menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Senin secara prinsip sepakat untuk memperluas sanksi terhadap Iran setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak Teheran terhadap Israel, kata kepala kebijakan luar negeri blok tersebut Josep Borrell.

Pasukan Israel berjuang untuk kembali ke bagian timur Khan Younis dalam sebuah serangan mendadak, kata penduduk pada hari Senin, yang menyebabkan orang-orang yang telah kembali ke rumah-rumah yang ditinggalkan di reruntuhan kota utama Jalur Gaza selatan melarikan diri sekali lagi.

Investor sedang menunggu rilis angka produk domestik bruto AS dan data pengeluaran konsumsi pribadi bulan Maret 2024 ukuran inflasi pilihan The Fed pada akhir pekan ini untuk menilai arah kebijakan moneter.

Sementara dari sentimen domestik, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan Pemohon untuk seluruhnya baik Paslon 01 maupun Paslon 03 sesuai putusan No. 1/PHPU.PRES-XXII/2024. Dan ini menjadi babak akhir setelah MK melakukan persidangan secara marathon selama 14 hari kerja.

Hasil yang cukup positif untuk investasi dan dunia usaha. Karena, secara prinsip ada dua hal yang menjadi pertimbangan keputusan stakeholder ekonomi.

Pertama adalah kepastian. Hal ini terkait dengan resiko. Keputusan MK ini cenderung diterima oleh sebagian masyarakat dan relatif tidak menimbulkan gejolak politik maupun sosial. Stabilitas seperti inilah yang memberikan insentif positif karena tingkat resiko menjadi kecil, sehingga sisi kepastian investasi dan ekonomi menjadi lebih terukur.

Pertimbangan kedua, adalah faktor imbal hasil, atau tingkat keuntungan. Dalam konteks ini, Ekonomi Indonesia 'menawarkan' potensi yang berlimpah. Mulai dari sumber daya alam, komoditas unggulan, sampai dengan local domestic demand yang mencapai 280 juta penduduk.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement