Tony menjelaskan bahwa output dari smelter tembaga tersebut sekitar 650 ribu ton katoda tembaga. Ia menambahkan, pada Desember, smelter tersebut dapat memurnikan lumpur anoda untuk menghasilkan emas dan perak, serta beberapa logam lainnya.
"Jumlahnya emasnya kira-kira antara 50–60 ton dan peraknya sekitar 220 ton per tahun," lanjut Tony.
Tony memperkirakan pada pertengahan Agustus, Smelter Manyar sudah bisa memproduksi katoda tembaga pertama.
"Nanti di sekitar pertengahan Agustus, semoga bisa dilakukan sebelum atau dalam rangkaian acara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus," tutup Tony.
(Feby Novalius)