Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Angka Pengangguran Tinggi, Wapres: Imbas Perlambatan Ekonomi Global

Binti Mufarida , Jurnalis-Rabu, 07 Agustus 2024 |15:39 WIB
Angka Pengangguran Tinggi, Wapres: Imbas Perlambatan Ekonomi Global
Wapres Maruf Amin soal Pengangguran (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan banyak pengangguran saat ini merupakan pengaruh dari adanya perlambatan ekonomi global. Hal ini merespon masyarakat usia produktif merasa resah dengan sulitnya mencari pekerjaan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data bahwa lebih dari 16% angka pengangguran di Indonesia disumbang oleh usia 25 hingga 29 tahun, yang masuk dalam usia produktif.

“Saya kira masalah banyaknya terjadi pengangguran ini sebenarnya, ini masalah pengaruh dari kelambatan ekonomi global. Jadi hampir semua negara itu mengalami hal yang sama karena memang ada perlambatan. Jadi pengaruh global tidak terkecuali Indonesia tentunya,” ujar Wapres kepada awak media usai melakukan kunjungan di MusiumKu Gerabah Timbul Raharjo Kasongan, Yogyakarta, Rabu (7/8/2024).

Wapres pun menekankan bahwa Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan kompetensi angkatan kerja sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja.

“Pertama, tentu kita memperbanyak investasi supaya bisa menyerap tenaga kerja. Oleh karena itu, investasi dari luar negeri terus kita gencarkan setiap tahun agar ada peningkatan- peningkatan,” ungkap Wapres.

Lebih lanjut lanjut Wapres menuturkan, agar direkrut oleh industri, para pencari kerja perlu memiliki kemampuan yang mumpuni, sesuai dengan kebutuhan para pemberi kerja. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kemampuan pencari kerja, baik melalui berbagai macam pelatihan maupun pendidikan vokasi.

“Sebab sekarang ini kan industri itu padat modal, padat teknologi, sehingga kalau mereka tidak memiliki (keahlian), itu tidak bisa terserap,” ungkapnya.

Wapres mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong pengembangan ekonomi kreatif masyarakat. Diharapkan, generasi muda tidak hanya berpatokan pada pekerjaan formal saja, tetapi juga mampu berwiraswasta ataupun bercocok tanam.

“Kemudian (pemerintah) juga mendorong ekonomi kreatif masyarakat dengan fasilitas-fasilitas KUR (Kredit Usaha Rakyat) di daerah, kemudian juga kita membangun dengan menghidupkan lahan-lahan yang nganggur untuk mereka yang mau bertani melalui cara-cara yang lebih modern,” pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement