Acara yang akan berlangsung selama dua hari ini akan dihadiri oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Selain itu yang juga direncanakan hadir adalah Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean, Wakil Perdana Menteri Malaysia Fadillah Yusof, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kelautan Peter Thomson, Penasihat Khusus Aksi Iklim dari Kementerian Luar Negeri Perancis Kevin Magron, dan CEO Bezos Earth Fund Andrew Steers.
Fahmy mengungkapkan bahwa perkembangan energi baru terbarukan (EBT) di tanah air tidak berjalan dengan baik. Berdasarkan target dari pemerintah, seharusnya capaian penggunaan EBT di Indonesia pada 2025 sudah 23 persen, namun faktanya baru 11 perse.
“Tetapi, tidak tercapainya target tadi jangan kemudian menutup peluang bagi Indonesia untuk melakukan ekspor EBT. Saya kira secara simultan itu bisa dilakukan, barangkali nanti kalau terealisasi ekspor listrik EBT akan menstimulasi Indonesia untuk mengembangkan EBT, khususnya di bidang listrik,” jelasnya.
Lebih jauh, Fahmy mengungkapkan Indonesia akan mempunyai keuntungan yang cukup besar apabila ekspor listrik ke Singapura ini bisa terwujud. Menurutnya itu tidak hanya menstimulasi perkembangan EBT di tanah air, tapi juga merupakan i bisnis yang menguntungkan. Ia juga meyakini, dalam jangka menengah dan panjang, pasarnya tidak hanya Singapura, tapi juga negara-negara tetamgga lainnya.
(Taufik Fajar)