Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Bakal Ekspor Listrik ke Singapura

Ghanny Rachmansyah S , Jurnalis-Sabtu, 31 Agustus 2024 |09:27 WIB
Indonesia Bakal Ekspor Listrik ke Singapura
Tarif Ekspor ke Singapura (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan nota kesepahaman mengenai ekspor listrik dari Indonesia ke Singapura akan ditandatangani dalam perhelatan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang akan berlangsung pada 5-6 September di Jakarta.

“Tentunya ada beberapa (MoU) yang menurut kami akan besar, yaitu satu rencana pemberian conditional license untuk ekspor listrik ke Singapura itu nilainya bisa billions of dollars. Lalu juga ada kerja sama carbon capture and storage (CCS) dengan Pertamina. Again, it could be quite significant, tapi kita lagi on going untuk mengumpulkan angka-angkanya,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi kementerian tersebut, Rachmat Kaimuddin dalam konferensi pers di Jakarta dikutip VOA Indonesia, Sabtu (31/8/2024).

Ia menjelaskan, saat ini ada beberapa perusahaan yang sudah mendapatkan persetujuan bersyarat (conditional approval) dari pemerintah Singapura dalam program ekspor listrik tersebut. Langkah selanjutnya, diharapkan berbagai perusahaan ini bisa mendapatkan lisensi bersyaratr (conditional license) dari pemerintah negeri singa itu. Jika hal ini berjalan dengan lancar, menurutnya, Indonesia akan mulai bisa mengekspor listrik hijau tersebut pada akhir 2027 atau awal 2028.

“Ini yang teman-teman dari developer merencanakannya, bikin jalur kabel, kemudian pabriknya dari mana, ini juga yang tidak kalah pentingnya karena ekspor listrik ke Singapura ini kita menyampaikan bahwa golnya selain bekerja sama atau mengekspor listrik, project ini harus menggunakan solar modul atau panel surya dan baterai yang diproduksi di Indonesia. Jadi ini, harapan kita juga bisa mendorong industri manufaktur terutama mata rantai renewable energi di Indonesia,” jelasnya.

Rachmat menjelaskan bahwa persiapan acara ISF2024 berjalan dengan baik. Bahkan, ia mengklaim acara tersebut merupakan acara terkait iklim dan keberlanjutan nomor dua terbesar di Asia Pasifik setelah COP (Conference of the Parties) ke-29 di Azerbaijan, mengingat ada 8.000 peserta dari 50 negara yang terlibat.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement