JAKARTA - Produsen wadah makanan Tupperware mengajukan kebangkrutan setelah megap-megap karena penjualan terus anjlok. Padahal, selama bertahun-tahun ia berhasil menjadi merek favorit kaum ibu di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Tupperware mengumumkan telah mengajukan kebangkrutan pada Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Delaware.
Perusahaan itu mengatakan akan meminta persetujuan pengadilan untuk memulai proses penjualan bisnisnya dan untuk bisa tetap beroperasi selama proses hukum berlangsung.
Setelah berdiri selama kurang lebih 78 tahun, Tupperware begitu identik dengan tempat penyimpanan makanan sehingga banyak orang menggunakan namanya saat merujuk wadah plastik apa pun.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tupperware sebenarnya telah berusaha melakukan penyegaran terhadap produk-produknya dan memosisikan ulang dirinya untuk khalayak lebih muda. Namun, tetap saja, wadah itu kalah saing dengan kompetitornya.
Tahun lalu, perusahaan tersebut telah memperingatkan para investor bahwa ada “keraguan besar” soal kemampuannya untuk terus beroperasi bila mereka tidak bisa dengan cepat menggalang dana baru.