JAKARTA - Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menyatakan beberapa perusahaan yang siap untuk melakukan groundbreaking tahap VII pada September 2024.
Basuki menyebutkan 3 diantaranya merupakan investor asing yang berasal dari China, Australia dan Rusia. Sedangkan 2 perusahaan lagi merupakan perusahaan dari dalam negeri.
Basuki merinci, Perusahaan asal Rusia, Magnum Estate akan berinvestasi ke IKN untuk membangun mixed use, selanjutnya Perusahaan asal China Delonix Group akan membangun mall, hotel, hingga apartemen dengan nilai investasi sekitar Rp500 miliar. Sedangkan perusahaan Australia berinvestasi melalui Australian Independent School untuk membangun lembaga pendidikan dengan nilai investasi Rp150 miliar.
"Investor asing di IKN, dari Australian Independent School, Plataran, Hotel D'prima, Delonix, dan Magnum ini dari Rusia," kata Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Sabtu (21/9/2024).
Sedangkan perusahan lokal yang juga akan menjadi peserta groundbreaking tahap VIII ini terdiri dari Plataran Indonesia yang sebelumnya membangun Huta Kota by Plataran di Senayan, dan Hotel Prima Hotel Group yang akan membangun D'prima Hotel berbintang 3 di IKN.
Pada kesempatan itu, Basuki mengatakan groundbreaking proyek milik para investor itu akan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Sehingga acara seremonial itu akan menunggu dan mencocokan dengan kunjungan Presiden ke IKN.
Basuki membocorkan, Presiden telah menjadwalkan kembali kunjungan kerjanya ke IKN setelah melakukan rapat kabinet pekan lalu. Rencananya Presiden akan menyambangi IKN pada 24 - 27 September mendatang. Disela-sela kunjungannya ke IKN itulah, Presiden akan melaksanakan groundbreaking untuk tahap VIII.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melaporkan total investasi yang masuk ke IKN sudah tembus Rp56,2 triliun dari seremonial groundbreaking yang diselenggarakan sejak groundbreaking tahap 1 - 7. Investasi dari badan usaha ke IKN itu meliputi berbagai sektor, terdiri dari 6 proyek di bidang kesehatan, sektor kesehatan 3 proyek, ritel dan logistik 10 proyek, hotel 8 proyek.
Selain itu sektor energi dan transportasi ada 2 proyek, sektor perkantoran dan perbankan 14 proyek, hunian dan area hijau 9 proyek, serta media dan teknologi 3 proyek. Proyek-proyek tersebut merupakan pembiayaan dari luar APBN.
(Taufik Fajar)