Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sawit RI Diakui Dunia hingga Sumbang Devisa, Ini Faktanya

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Kamis, 26 September 2024 |08:56 WIB
Sawit RI Diakui Dunia hingga Sumbang Devisa, Ini Faktanya
Sawit RI Diakui Dunia hingga Sumbang Devisa (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Sawit Indonesia diakui dunia hingga menyumbang devisa bagi negara. Indonesia melalui perusahaan perkebunan sawit milik negara terluas di dunia, PTPN IV PalmCo mengapalkan sebanyak 14.499,067 ton minyak sawit mentah atau crude palm oil sejak Januari-Agustus 2024 ini.

Melalui kegiatan ekspor CPO tersebut, PalmCo melalui PTPN IV Regional III berhasil menyumbangkan devisa bagi negara mencapai USD13,15 juta atau setara Rp210,9 miliar dari tujuh kali ekspor yang dilaksanakan dari Pelabuhan Pelindo Dumai, Riau.

"Sepanjang tahun 2024 ini kita telah melakukan pengapalan CPO produksi PTPN IV Regional III sebanyak tujuh kali dari Riau meuju India dengan total 14.499 ton CPO serta menghasilkan USD13,15 juta devisa bagi negara," kata Direktur Pemasaran dan Komersial Ryanto Wisnuardhy dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (26/9/2024).

Dia menjelaskan CPO perdana dan kedua dilaksanakan pada Maret 2024 lalu dengan total volume mencapai 3,5 juta ton CPO dengan harga pasar internasional saat ini sebesar USD932-USD942,5 per ton. Pengiriman selanjutnya dilaksanakan dua kali pada bulan Mei 2024 dengan total 4 juta ton CPO dengan negara tujuan yang sama.

Pada bulan selanjutnya, perusahaan kembali melakukan pengapalan sebanyak dua kali dengan volume total mencapai 4 juta ton. "Serta terakhir tepat pada hari kemerdekaan, 17 Agustus lalu dengan total 3 juta ton CPO," ujarnya.

Region Head PTPN IV Regional III Rurianto menjelaskan bahwa kegiatan ekspor CPO ke berbagai negara dunia sebagai bagian untuk mendukung peningkatan devisa negara.

“Kami berharap dapat mengambil peran untuk mendorong peningkatan devisa negara melalui pengiriman CPO ke konsumen yang ada di India dan Eropa," tuturnya.

Lebih jauh, meski menggarap pasar ekspor, Ruri mengatakan PTPN IV Regional III tetap mengedepankan pemenuhan kebutuhan CPO dalam negeri. Dari total produksi CPO PTPN V yang mencapai 570.000 ton per tahun, hanya 6 persen yang dikirimkan ke luar negeri.

"Selebihnya 94 persen kami alokasikan untuk food and energy security nasional," katanya.

 

Posisi Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa sebesar USD150,2 miliar pada akhir Agustus 2024. Posisi tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2024 sebesar USD145,4 miliar.

Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

"Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2024 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tulisnya dalam keterangan resmi, Jumat (6/9/2024).

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement