Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pak Bas Punya Cara Pangkas Pembengkakan Tol Jogja-Bawen hingga Rp16,7 Triliun

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Senin, 14 Oktober 2024 |13:05 WIB
Pak Bas Punya Cara Pangkas Pembengkakan Tol Jogja-Bawen hingga Rp16,7 Triliun
Menteri Basuki Siapkan Cara untuk Kurangi Pembengkakan Tol Jogja-Bawen. (Foto: Okezone.com/PUPR)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan cara mengurangi beban biaya proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen. Apalagi Proyek Strategi Nasional (PSN) ini mengalami cost overrun hingga Rp16,7 triliun.

Basuki mengatakan, konstruksi dasar berupa penurunan timbunan Tol Yogyakarta-Bawen bakal dikurangi, sehingga bisa menekan anggaran. Menurutnya, timbunan yang tinggi membuat biaya di ruas tersebut terkerek naik.

“Desainnya, kayak Jogja-Solo dulu kan timbunannya yang terlalu tinggi, terus kita turunkan timbunannya, jadi kita bisa mengurangi cost juga,” ujar Basuki saat ditemui di UGM, Sabtu (12/10/2024).

Adapun, estimasi awal anggaran proyek Tol Yogyakarta-Bawen berkisar Rp10,6 triliun saja, namun meningkat menjadi Rp16,7 triliun. Terdapat sejumlah faktor yang jadi biang kerok pendanaan proyek di sektor infrastruktur tersebut. Salah satunya, penambahan penetapan lokasi (penlok).

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) A.J. Dwi Winarsa menyebut, perluasan penlok membuat biaya proyek naik menjadi Rp1,3 triliun.

“Penambahan kalau boleh kami sampaikan, pertama terkait dengan instruksi, itu dulu yang perlu kami sampaikan, karena di Jogja-Bawen ini ada beberapa pekerjaan yang menjadi instruksi tambahan, contoh misalnya penlok. Itu memang menamba kurang lebih Rp1,3 triliun,” ujar Dwi saat ditemui di Jogja.

Peralatan teknologi tinggi yang digunakan dalam pengerjaan proyek pun jadi faktor lain. Soal ini Dwi enggan menjelaskan lebih rinci.

Selain itu, adanya tambahan desain konstruksi, misalnya baja single beam crane yang awalnya digunakan untuk satu kolong diperluas menjadi dua.

“Kemudian, awalnya single beam, satu saja kolongnya menjadi dua kolong, kemudian ada portal yang 52 meter, ini juga cagar biaya yang memang konstruksinya tidak boleh diganggu gitu ya, sehingga ini juga berdampak,” paparnya.

Faktor lain, lanjut Dwi, setiap area penting di jalan tol baik sisi kiri dan kanan harus ada clear zone atau area bebas yang dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.

“Ada juga sifat instruksi yang terkait dengan teknis, misalnya clear zoon, ada surat Pak Dirjen dalam rangka untuk mengurangi fatalitas atau tidak terjadi kecelakaan, itu ada surat dari Pak Dirjen, untuk bisa menyediakan satu area di kiri kanan jalan tol,” ucap dia.

Bahkan, cost overrun sempat terkerek 80 persen, sehingga anggaran konstruksi menjadi Rp18,6 triliun.

Meroketnya biaya proyek Tol Yogyakarta - Bawen mengharuskan JJB melakukan beberapa inisiatif strategis. Seperti, studi rekayasa nilai atau value engineering (VE), dimana perusahaan mengevaluasi konsep dan desain proyek.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement