Upaya ini pun berbuah manis, Dwi menyebut pihaknya berhasil menekan cost overrun sebesar Rp2 triliun. Kendati begitu, pendanaan konstruksi Tol Yogyakarta - Bawen masih tercatat mahal atau di posisi Rp16,7 triliun.
“Dari situ kami melakukan optimalisasi desain, jadi kami melakukan review, melakukan VE sehingga sekarang posisinya bisa berkurang Rp2 triliun, jadi sekarang sudah Rp16,7 triliun gitu,” kata Dwi.
Persoalan anggaran proyek bengkak mendorong JJB menyurati pemerintah. Tujuannya agar menjaga kelayakan investasi proyek yang masuk dalam Tol Trans Jawa itu.
“Terkait dengan bikon (biaya konstruksi) tadi tentunya ada kenaikan biaya investasi ya, dimana untuk menjaga kelayakan investasi memang kita telah bersurat kepada pihak pemerintah untuk bisa mendapatkan dukungan pemerintah,” jelasnya.
(Feby Novalius)