Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Ingin Gabung BRICS, Kadin: Upaya Hindari Middle Income Trap

Muhammad Farhan , Jurnalis-Minggu, 03 November 2024 |14:22 WIB
RI Ingin Gabung BRICS, Kadin: Upaya Hindari Middle Income Trap
Ketua Umum Kadin Anindya (Foto: MPI)
A
A
A

Namun demikian, Anindya menyadari sikap Indonesia yang sebelumnya sudah mengajukan keanggotaan terlebih dahulu di OECD, dipandang sebagai bentuk aliansi terhadap salah satu kubu ekonomi dunia. Ia mengatakan, semestinya Indonesia aktif di semua kubu karena kebijakan luar negeri secara konstitusi yakni bebas aktif.

"Tapi memang banyak yang melihat karena anggota BRICS itu siapa, mereka mengasosiasikan kita beraliansi dengan salah satu kubu. Tapi tidak benar, karena Indonesia itu secara konstitusi kan bebas aktif, dan secara bisnis kita berbisnis dengan siapa saja," terang Anindya.

Sebelumnya, Anindya juga menjelaskan Indonesia tidak menghendaki memiliki hubungan aliansi khusus tertentu terhadap kelompok-kelompok negara. Ia menyebutkan meski wacana BRICS itu hadir, Indonesia juga tetap aktif dalam keanggotaan di APEC, G20, IPAF (Indo-Pacific Economic Framework) dan OECD.

"Nah, Indonesia ini kan aktif di mana-mana. Tadi kita bicara bagiannya dari APEC, bagiannya dari G20, dan juga IPAF, juga ada BRICS adalah salah satunya lagi. Belum lagi juga di OECD kita juga lagi mau accession atau aksesi kepada membership di sana," terang Anindya di Jakarta, Jumat (1/11/2024).

Bagi Anindya, peran Indonesia yang aktif dalam beberapa organisasi multilateral sebagai upaya untuk memperoleh investasi dan potensi perdagangan internasional yang luas.

"Saya rasa kita lihat yang paling penting adalah begini ya, Indonesia ini untuk berkembang membutuhkan satu, investasi, dan kedua, pasar yang luas itu perdagangan," katanya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement