“Harris tetap menaruh perhatian pada potensi Indonesia dan akan mendisiplinkan jika memang Indonesia tidak good governance dan akuntabel,” kata dia.
Apa dampak Pilpres AS pada perdagangan Indonesia?
Andry Satrio Nugroho dari INDEF mengatakan, selama ini kebijakan ekonomi dan perdagangan Indonesia “masih berkiblat pada China”.
Perdagangan Indonesia, menurut Andry, langsung terdampak ketika permintaan domestik dari China menurun.
Indonesia kesulitan melarikan produk ekspor mengingat ketergantungan yang tinggi terhadap China.
Andry menekankan, perlu antisipasi jika kelak Trump yang memenangi Pilpres AS.
Ia menduga kebijakan pembatasan produk-produk China yang diterapkan Trump berpotensi “lebih ekstrem dan akan cukup berdampak bagi Indonesia”.
“Kalau Harris terpilih, kita akan melihat business as usual saja gitu. Tapi kalau Trump yang terpilih, siap-siap saja.”
Perang dagang antara AS dan China memengaruhi sektor perdagangan global sejak 2018—saat Donald Trump menjabat presiden Amerika Serikat.
Andry mengatakan era Biden-Harris memang telah menaikkan tarif impor terhadap sejumlah produk China, namun dia memperkirakan jika Trump terpilih maka kebijakan pembatasan akan lebih ketat.
"China berpotensi lebih sulit menjual produknya dengan kondisi ketika Trump yang memimpin," jelas Andry.
Akibatnya, Indonesia diprediksi akan mendapatkan “limpahan produk-produk China lantaran kemungkinan besar sulit terserap di pasar Amerika,” katanya
(Taufik Fajar)