Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Orang Terkaya Pemilik Maskapai Penerbangan di Indonesia

Fadhila Khairunnisa , Jurnalis-Kamis, 05 Desember 2024 |16:08 WIB
Orang Terkaya Pemilik Maskapai Penerbangan di Indonesia
Orang Terkaya Pemilik Maskapai Penerbangan di Indonesia. (Foto: Okezone.com/AP)
A
A
A

JAKARTA – Orang terkaya pemilik maskapai penerbangan di Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia menawarkan peluang besar untuk industri penerbangan nasional.

Transportasi udara menjadi tulang punggung dalam menghubungkan wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh moda transportasi lain, sekaligus memungkinkan perjalanan yang lebih cepat dan efisien.

Dalam konteks ini, maskapai penerbangan memainkan peran strategis sebagai perusahaan yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang dan barang, baik dengan menyewa maupun memiliki pesawat terbang sendiri. Untuk meningkatkan daya saing dan jangkauan, banyak maskapai membentuk kerja sama atau aliansi dengan maskapai lain demi menciptakan keuntungan bersama.

Potensi besar ini semakin menarik perhatian para pelaku industri, khususnya para konglomerat, yang melihat peluang cerah di tengah pemulihan ekonomi nasional. Industri penerbangan, yang sempat terpukul oleh pandemi, kini menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Berikut orang terkaya pemilik maskapai penerbangan di Indonesia:

Susi Pudjiastuti

Sebuah maskapai penerbangan yang awalnya didirikan melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation pada tahun 2004. Maskapai ini memulai operasinya dengan dua pesawat sebagai tanggapan atas bencana gempa bumi dan tsunami di Medan pada Desember 2004. Awalnya, Susi Air didirikan untuk mengangkut muatan perikanan dari bisnis perikanan milik Susi, tetapi kemudian berkembang menjadi maskapai penerbangan komersial yang melayani penerbangan berjadwal dan charter di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Medan, Jakarta, Balikpapan, Kendari, Bandung, Cilacap, dan Sentani.

Saat ini, Susi Air mengoperasikan 49 armada pesawat yang terdiri dari berbagai tipe, seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-6 Turbo Porter, dan Piaggio P180 Avanti II, serta helikopter Agusta Westland yang mulai bergabung sejak 2009. Keberhasilan Susi dalam bisnis penerbangan dan kontribusinya dalam sektor perikanan menjadikannya salah satu pengusaha yang inspiratif, dengan total kekayaan yang diperkirakan mencapai Rp78 miliar.

Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana

Rusdi Kirana dan kakaknya, Kusnan Kirana, dikenal sebagai pendiri Lion Air, maskapai penerbangan bertarif murah yang telah beroperasi sejak 1999 dan menjadi salah satu pemain utama dalam industri penerbangan Indonesia. Sumber kekayaan mereka berasal dari berbagai maskapai yang berada di bawah naungan Lion Air Group, termasuk Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air, hingga Thai Lion Air.

Selain itu, Lion Air Group juga melebarkan sayapnya ke sektor logistik dengan mendirikan Lion Parcel pada 14 Februari 2013, sebuah layanan ekspedisi yang melayani pengiriman domestik maupun internasional dengan cakupan first, middle, hingga last mile.

Keberhasilan ini membawa nama Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Pada periode 2019–2020, mereka menduduki peringkat ke-38 dengan total kekayaan yang pada tahun 2019 tercatat mencapai USD835 juta atau setara dengan Rp12,6 triliun. Pencapaian tersebut menjadi bukti nyata bagaimana Lion Air Group telah tumbuh menjadi salah satu konglomerasi paling berpengaruh di industri penerbangan dan bisnis terkait di Indonesia dan Asia Tenggara.

Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim

Sriwijaya Air Group, salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia, didirikan pada 10 November 2003 oleh Chandra Lie bersama keluarganya, yakni Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim, serta beberapa rekan lainnya seperti Sunaryo.

Sebelum merambah ke industri penerbangan, Chandra Lie lebih dulu menjalankan usaha di sektor garmen. Namun, pada tahun 2000, ia mulai mencoba bisnis penerbangan yang akhirnya membawanya mendirikan Sriwijaya Air tiga tahun kemudian. Perusahaan ini terus berkembang dan mencatatkan namanya sebagai maskapai penerbangan terbesar ketiga di Indonesia. Sriwijaya Air juga memiliki reputasi baik dalam hal keamanan, dengan memperoleh kategori 1 untuk standar keselamatan penerbangan nasional sejak 2007 hingga saat ini.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement