Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penerimaan Pajak di Jakarta Barat Capai Rp64,5 Triliun, Kontribusi Paling Banyak dari Perdagangan

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 22 Januari 2025 |17:50 WIB
Penerimaan Pajak di Jakarta Barat Capai Rp64,5 Triliun, Kontribusi Paling Banyak dari Perdagangan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Barat berhasil mencapai target penerimaan pajak 100%. (Foto: Okezone.com/Kanwil DJP Jakbar)
A
A
A
4. Kinerja APBN DKI Jakarta

Dalam konferensi pers tersebut, kinerja APBN DKI Jakarta disampaikan oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta Mei Ling.

Mei Ling menyebutkan realisasi APBN tahun 2024 bekerja optimal dengan defisit APBN yang masih terkendali sebesar Rp133,39 triliun, dengan pendapatan negara mencapai Rp1.799,54 triliun dan angka belanja negara sebesar Rp1.932,93 triliun. Sedangkan pendapatan daerah mencapai Rp72,90 triliun meningkat 2,57 (yoy) sebesar 97,26% dari target. 
Pertumbuhan positif tersebut ditopang oleh peningkatan PAD dan pendapatan transfer. Sampai dengan 31 Desember 2024, tercatat realisasi sebesar Rp 1.366,68 triliun dukungan fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi untuk mendukung pertumbuhan indikatorindikator ekonomi.

Nilai Tukar Petani (NTP) per Desember 2024 turun 0,23% (yoy) akibat kenaikan biaya produksi dan konsumsi rumah tangga petani yang tinggi meskipun harga gabah dan beras meningkat. Namun Nilai Tukar Nelayan (NTN) naik 1,00% (yoy) dan 0.09% (m-to-m).

Neraca Perdagangan bulan Desember 2024 tercatat defisit sebesar USD 0.51 miliar  karena kenaikan ekspor lebih tinggi dibanding kenaikan impor.

Sementara itu, tingkat inflasi mencapai 1,48% (yoy) dan sebesar 0,37% (m-to-m) pada peiode Desember 2024. Capaian inflasi tersebut masih terkendali pada rentang sasaran dan lebih rendah dari rata-rata inflasi nasional, utamanya disumbang kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Indikator ekonomi riil masih relatif baik, terlihat dari indeks keyakinan konsumen yang terjaga dan konsumsi listrik kumulatif yang tumbuh positif. Sebagian besar target indikator ekonomi tercapai, namun perlu tindak lanjut pada indikator kemiskinan yang masih di bawah target rencana pembangunan daerah tahun 2024.

Kepala Bidang Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta Wijang Abillah, S.E., M.M. melengkapi konferensi pers dengan menyampaikan kinerja penerimaan Kepabeanan dan Cukai DKI Jakarta yang tumbuh positif hingga. 

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp24,02 triliun (100,69% dari target APBN), tumbuh positif 0,45% (yoy) pertumbuhan tersebut didukung oleh akselerasi penerimaan bea keluar.

Kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terealisasi dengan melebihi target di tengah termoderasinya harga komoditas, terutama ditopang kinerja laba BUMN yang semakin baik. 

Hal ini disampaikan oleh Setiawan Suryowidodo, Kepala Seksi Hukum, Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi Kanwil DJKN DKI Jakarta. Sampai dengan 31 Desember 2024, PNBP mencapai Rp389,37 triliun atau 121,36%% dari target.
 

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement