Telkom menyumbang aset sebesar Rp318 triliun untuk dikelola Danantara. Telkom berperan penting dalam mengembangkan sektor telekomunikasi di seluruh Indonesia.
MIND ID yang memiliki peran besar dalam pengelolaan sumber daya mineral dan pertambangan nasional ini berkontribusi aset sebesar Rp259 triliun pada Danantara.
Perusahaan energi nasional yang berperan dalam menjamin ketahanan energi di Indonesia menyumbangkan aset senilai Rp1.412 triliun.
Asset Under Management (AUM) Danantara dari BUMN yang akan dikelola pada tahap awal memiliki total sekitar USD600 miliar atau setara dengan Rp9.504 triliun. Jumlah ini akan ditingkatkan hingga mencapai USD982 miliar,dan dapat menjadikan Danantara mencapai targetnya sebagai dana kemakmuran nasional atau Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar keempat di dunia.
Danantra akan berfungsi sebagai super holding perusahaan multinasional dan instrumen investasi pemerintah. Undang-undang BUMN baru, mengatur pembentukannya yang disahkan pada 5 Februari 2025.
Peran Danantara sebagai super holding BUMN dan kendaraan investasi pemerintah menunjukkan skala dan kompleksitas tugasnya. Badan ini menjadi perubahan besar dalam pengelolaan keuangan negara dan BUMN.
Dividen BUMN diserahkan ke Kementerian Keuangan dan masuk ke APBN, sehingga dengan kehadiran Danantara prosesnya menjadi lebih efisien dan terarah. Berbeda dengan Kementerian BUMN yang berfungsi sebagai regulator, Danantara akan bertindak sebagai eksekutor dan mengelola dividen BUMN dan mengalokasikannya untuk investasi.
Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh mantan Presiden Republik Indonesia, seperti Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) hingga pimpinan organisasi agama seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk ikut mengawasi Pengelolaan Dana Kekayaan Negara Danantara.
"Danantara adalah kekuatan energi masa depan dan ini harus kita jaga bersama. Karena itu, saya minta semua Presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini. Saya juga berpikir kalau perlu pimpinan NU, pimpinan Muhammadiyah, pimpinan mungkin dari KWI dan sebagian lain-lain ikut juga membantu mengawasi," kata Prabowo Dalam sambutannya pada HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat.
Namun, Wacana penunjukan mantan presiden sebagai pengawas Danantara ini menuai berbagai kritik dari pengamat dan peneliti ekonomi ataupun korupsi di Indonesia. Dengan dana besar yang akan dikelola, sebaiknya penunjukan pengawas dilakukan dengan profesional dan diambil dari lembaga yang memenuhi standar kompetensi juga dijauhkan dari intervensi politik.
Presiden Prabowo mengatakan bahwa semua proyek tersebut diharapkan akan berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%. Ia mengungkapkan bahwa initial funding atau pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai USD20 miliar atau setara Rp326 triliun.
Ia meyakinkan bahwa peluncuran Danantara dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia ke level 8%. “Saya sangat yakin, saya sangat optimistis. Indonesia akan maju dengan kecepatan penuh. Jadi semua proyek akan berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi kami sebesar 8%,” ucap Prabowo.
Prabowo juga berterima kasih atas dukungan masyarakat terhadap kebijakan dan inisiatif pemerintahnya. Ia yakin kepercayaan dari masyarakat dapat mendukung program yang dijalankan. “Kepercayaan dan optimistis terhadap pemerintahannya menjadi inspirasi untuk terus melanjutkan pekerjaan dalam menjamin kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
(Feby Novalius)