JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan membiayai setidaknya 20 proyek strategis Pemerintah.
Menurut Hasan Nasbi pembiayaan terhadap 20 proyek strategis tersebut menjadi stimulus untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% per tahun sesuai dengan misi Presiden Prabowo Subianto.
"Itu sebabnya daya anagata nusantara ini nanti akan membiayai sendiri 20 proyek strategis. Ini akan menopang bangsa kita untuk segera melompat menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi 8%," ujarnya dalam konferensi pers usai peluncuran BPI Danantara, Senin (24/2/2025).
Lebih jauh, Hasan Nasbi menjelaskan beberapa proyek yang akan dibiayai oleh BPI Danantara mencakup hilirisasi mineral, investasi pengembangan Artificial Intelligence (AI), hingga pembangunan kilang-kilang minyak baru untuk meningkatkan pendapatan negara.
"Ada yang disebutkan oleh Pak Presiden tadi untuk hilirisasi nikel, hilirisasi kobalt, untuk kecerdasan buatan, untuk pembangunan kilang-kilang minyak, dan banyak lain sebagainya," tambahnya.
Hasan Nasbi mengatakan program hilirisasi merupakan instrumen percepatan pembangunan dan ekonomi. Sebab menurutnya sumber daya alam Indonesia akan diolah lebih optimal dan memberikan nilai tambah untuk penciptaan lapangan kerja maupun perekonomian nasional.
"Ini untuk hilirisasi, ini penunjang kemajuan, ini kegiatan-kegiatan untuk hilirisasi, dan ini instrumen percepatan pembangunan, ya, ini instrumen percepatan pembangunan, jadi banyaknya heavy-nya di sektor hilirisasi," tambahnya.
Hasan Nasbi menyebutkan, nantinya BPI Danantara bakal mengelola aset-aset negara dengan total nilai Rp14.000 triliun. Sehingga kehadiran lembaga investasi ini juga akan menjadi instrumen perencanaan pembangunan menjadi negara Maju.
"Ini merupakan hadiah juga buat ulang tahun Indonesia yang ke-80 tahun ini. Bapak Presiden menyatakan bahwa dengan adanya Danantara, maka seluruh kekayaan kita, kekayaan bangsa Indonesia dikonsolidasikan dalam sebuah badan yang bernama Danantara," kata Hasan Nasbi.
"Ini yang akan menjadi tidak hanya sekedar lembaga pengelola investasi, kalau kata Presiden, tapi ini juga akan menjadi instrumen perencanaan pembangunan agar bangsa kita itu bisa menjadi bangsa yang mandiri, bangsa yang maju, dan bangsa yang makmur," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)