Rosan mengatakan, Danantara Indonesia dan Kementerian BUMN akan bersama-sama merencanakan dan berkolaborasi untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
"Sehingga peran kami bersama-sama dengan Kementerian BUMN untuk memastikan supaya perjalanan dari Danantara yang baru kita mulai ini akan menjadi lebih baik dan lebih meningkat. Karena kan kementerian BUMN selama ini yang memang menghandle BUMN, jadi mereka pasti sudah mengetahui lebih banyak mengenal BUMN, jadi kita akan berkolaborasi bersama terutama dalam hal peningkatan optimalisasi dari BUMN dan BUMN itu sendiri,," ungkapnya.
Kemudian perannya dengan Kementerian BUMN sangat erat dalam hal ini karena 99% kepemilikan ada di Danantara, tapi 1% kepemilikan saham seri A atau saham merah putih itu ada di Kementerian BUMN.
CEO Danantara: Rosan Roeslani
COO Bidang Operasional/Holding Operasional: Dony Oskaria
CIO Bidang Investasi/Holding Investasi: Pandu Sjahrir
Ketua Dewan Pengawas: Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN
Wakil Ketua Dewan Pengawas: Muliaman Hadad
Anggota Dewan Pengawas Tony Blair
Anggota Dewan Pengawas Sri Mulyani
Dewan Penasihat Danantara (Mantan Presiden)
- Susilo Bambang Yudoyono
- Joko Widodo
*Note: Megawati tidak gabung
Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan mengelola aset BUMN senilai USD900 miliar atau di atas Rp14.000 triliun.
Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani UU Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pada 24 Februari 2025.
Serta Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
"Selanjutnya saya juga menandatangani Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025 tentang pengangkatan dewan pengawas dan badan pelaksana Badan Pengelola Investasi Danantara," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta.
(Feby Novalius)