JAKARTA - Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria menegaskan modal Danantara tidak menggunakan uang rakyat yang disimpan di bank-bank BUMN. Hal ini sekaligus merespons sikap nasabah bank BUMN yang melakukan penarikan uang saat Presiden Prabowo meresmikan BPI Danantara.
Dony menegaskan, modal yang digunakan Sovereign Wealth Fund (SWF) ini tidak menggunakan uang masyarakat yang disimpan di bank BUMN.
“Bukan uang masyarakat yang dipakai untuk modal Danantara dan ini harus diluruskan,” ujar Dony saat ditemui wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, ditulis Selasa (25/2/2025).
“Justru bank-bank kita kan kondisinya sangat bagus sangat solid, bahkan salah satu bank terbaik di ASEAN. Nah ini harus disampaikan juga ke masyarakat,” paparnya.
Dony memastikan pengawasan terhadap pengelola investasi dan aset-aset BUMN oleh Danantara sangat ketat dan berlapis.
“Tadi penjelasan mengenai Danantara seperti apa pengawasannya berlapis,” ucap dia.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Perkasa Roeslani menambahkan, struktur organisasi Danantara dibuat berlapis.
Di mana ada Dewan Pengawas, Dewan Penasehat, Badan Pelaksana, Komite Pemantau Risiko atau Risk Oversight Committee. Lalu, Pemantau, Komite Audit, Komite Investasi, dan Komite Ethical.
“Kita mempunyai struktur organisasi yang berlapis, selain ada Dewan Pengawas, ada Dewan Penasehat, ada Oversight Committee juga, Pemantau, ada Komite Audit, Komite Investasi, Komite Ethical, dan masih ada lagi yang,” ungkap Rosan.
(Feby Novalius)