Dia juga mengingatkan agar pelaku pelaku pasar modal tidak menyamakan Danantara dengan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau dana kekayaan negara di kawasan lain yang buruk. Misalnya, 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang pernah mengalami skandal korupsi besar.
“Harusnya bisa, tapi perlu waktu. Kita tidak bisa melawan persepsi yang hari ini, seakan-akan yang tadi, benchmarking Danantara dengan Sovereign Wealth yang nggak bagus, itu salah besar Nanti kita buktikan saja,” beber dia.
Sebaliknya, ada sejumlah negara yang berhasil mengelola SWF mereka. Seperti Public Investment Fund atau Dana Investasi Publik milik pemerintah Arab Saudi.
Lalu, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), yang juga dianggap sukses. Kemudian, Qatar Investment Authority (QIA).
(Feby Novalius)