Tidak hanya berorientasi pada ekonomi makro, proyek-proyek hilirisasi juga diarahkan untuk melibatkan para petani tambak, petani perkebunan, hingga masyarakat sekitar, agar kesejahteraan mereka ikut meningkat.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa keseriusan Presiden dalam mendorong hilirisasi diwujudkan dari pelaksanaan rapat di hari Minggu. Bahlil juga menyampaikan apresiasi atas komitmen Presiden Prabowo dan jajaran kabinetnya.
“Ini adalah bentuk dari perhatian keseriusan Bapak Presiden dalam mengawal, memeriksa program-program yang sudah diperintahkan kepada menteri-menterinya,” ungkapnya.
Bahlil menambahkan, rapat yang dilakukan itu sekaligus menyimpulkan keputusan Presiden mengenai implementasi 21 proyek hilirisasi prioritas. Presiden Prabowo memberikan arahan agar proyek-proyek tersebut mengutamakan serapan tenaga kerja, mengombinasikan teknologi dengan karya padat, serta mengutamakan industri substitusi impor.
“Bapak Presiden mengarahkan kepada kita agar implementasinya harus benar-benar profesional dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya penyebaran investasi hilirisasi secara merata di seluruh wilayah Indonesia, tidak bermaksud di satu pulau saja. Hal tersebut penting agar terjadi penyebaran ekonomi di seluruh Indonesia.
“Ini adalah bagian dari instrumen pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
(Taufik Fajar)