Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ternyata Ini Biang Kerok IHSG Anjlok 6%

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Selasa, 18 Maret 2025 |14:21 WIB
Ternyata Ini Biang Kerok IHSG Anjlok 6%
Ternyata Ini Biang Kerok IHSG Anjlok 6% (Foto: Okezone)
A
A
A

3. Kekhawatiran Investor

Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan, penurunan IHSG menunjukkan anomali jika dibandingkan dengan bursa regional Asia lainnya, seperti Nikkei yang menguat 1,4%, Shanghai naik 0,09%, STI naik 1% dan FKLCI  naik 1%.

“Hal ini bisa menunjukkan kekhawatiran investor akan ekonomi Indonesia dan pasar keuangan,” kata Audi.

Jika melihat risk premium Indonesia, lanjut Audi, saat ini tergolong tinggi jika dibandingkan dengan AS, hal ini seiring dengan CDS yang meningkat tipis ke 76 bps, per 27 Feb 2025, FX risk seiring depresiasi Rupiah sebesar 0,6% periode Jan-Feb 2025, spread SBN dengan UST 10Y melebar ~255 bps dan juga dampak kebijakan global dan dalam negeri.

4. Rating Saham Indonesia

Selain itu, pemangkasan rating saham-saham Indonesia, seperti oleh Morgan Stanley dan Goldman Sachs juga mengkhawatirkan, utamanya terkait melebarnya defisit anggaran seiring mendorong fiskal risk. Adapun, tekanan jual asing yang masih sangat kuat, tercatat sampai 17 Maret 2025 kemarin, asing mencatatkan outflow sebesar Rp26,9 triliun.

Meski demikian, Audi meyakini jika tekanan outflow yang sudah berkurang seiring dengan relaksasi suku bunga, baik FFR maupun BI rate dan kebijakan eksternal, khususnya tarif sudah mulai mereda maka dapat menjadi momentum penopang IHSG.

“Selain itu, ekonomi makro dalam negeri yang masih kuat, baik pertumbuhan PDB dan juga penguatan nilai Rupiah akan memberikan andil sentimen positif untuk pasar,” tutur Audi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement