Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mitratel (MTEL) Raup Laba Bersih Rp2,11 Triliun di 2024

Ayu Aulia Rahayu , Jurnalis-Kamis, 27 Maret 2025 |14:15 WIB
Mitratel (MTEL) Raup Laba Bersih Rp2,11 Triliun di 2024
Mitratel (MTEL) Raup Laba Bersih Rp2,11 Triliun di 2024 (Foto: Freepik)
A
A
A

2. Persaingan di Industri Telekomunikasi 

Konsolidasi di sektor telekomunikasi, menurutnya akan memberikan dampak positif terhadap iklim kompetisi, yang pada gilirannya memberikan dampak positif terhadap industri infrastruktur penunjang, termasuk penyewaan menara dan fiber optic. Dengan persaingan di industri telekomunikasi yang lebih sehat, kinerja keuangan para operator seluler diharapkan akan lebih kuat, sehingga memiliki kapasitas untuk memperluas coverage sekaligus meningkatkan kualitas jaringan.

“Permintaan untuk sewa menara, fiber optic dan layanan penunjang lainnya bakal meningkat sejalan dengan rencana ekspansi, terutama ke wilayah sentra pertumbuhan ekonomi baru di masa mendatang,” katanya.

Kinerja operasional dan keuangan yang baik didukung oleh struktur permodalan yang kuat, dimana Perseroan memiliki balance sheet yang sehat, dengan tingkat leverage relatif rendah dengan rasio Utang terhadap Ekuitas sebesar 0,54x dan Utang terhadap EBITDA sebesar 2,3x, jauh lebih rendah dibanding industri.

Pada tahun 2024, Mitratel berhasil menambah 1.390 menara sehingga saat ini memiliki 39.404 menara, atau meningkat 3,7% dari akhir tahun sebelumnya.  Di tengah tren konsolidasi, Mitratel terus mencatatkan kenaikan jumlah kolokasi dari 19.395 pada tahun 2023 menjadi 20.464 tenant pada tahun 2024, atau meningkat 5,5%, sehingga jumlah tenant juga bertumbuh 4,3% dari 57.409 menjadi 59.868 tenant. 

Peningkatan ini berdampak pada tenancy ratio yang berada di level 1,52x. Kontribusi bisnis di luar Jawa tercermin pada pertumbuhan tenant sebesar 5%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang pertumbuhannya sebesar 3%.

3. Ekspansi Fiber Optic

Mitratel juga terus mengembangkan portofolio di ekosistem menara, yaitu fiber optik untuk memenuhi kebutuhan operator seluler akan jaringan transport berlatensi rendah seiring dengan perkembangan teknologi 5G. Hal ini tercermin dari pencapaian Mitratel dalam menambah panjang fiber optic sepanjang 18.518 KM selama tahun 2024, baik secara organik maupun inorganik.

Dengan tambahan ini, total panjang fiber optic billable Mitratel sudah mencapai 51.039 KM pada akhir tahun 2024 atau meningkat 56,9% dari tahun lalu. Sebelumnya pada 2 Desember 2024, Mitratel mengakuisisi PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (UMT), anak usaha PT PP Infrastruktur dari grup PT PP Tbk (PTPP). 

Akuisisi ini berpotensi meningkatkan pangsa pasar dan pendapatan perseroan mengingat UMT memiliki aset fiber optik sepanjang 8.101 KM dengan billable length 12.524 KM.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement