Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Omnichannel Retailer, Strategi Jitu Bisnis Produk Kecantikan di Era Digital

Rani Hardjanti , Jurnalis-Minggu, 30 Maret 2025 |10:13 WIB
Omnichannel Retailer, Strategi Jitu Bisnis Produk Kecantikan di Era Digital
Omnichannel Retailer Strategi Bisnis (Foto: Okezone)
A
A
A

"Kalau mau beli produk kosmetik gampang, di mini market juga ada. Tapi produk yang berkualitas dan organik itu enggak gampang. Aku harus cek dulu di toko yang terbukti keamanannya dan variasinya lengkap (offline). Jadi terjamin asli, enggak harus berpindah-pindah toko," ujarnya. 

Hal itu sejalan dengan laporan Insight Factory by SOCO yang berjudul “Behavior in Purchasing Beauty Categories” tahun 2024. Meskipun tren belanja digital terus berkembang, pengalaman belanja langsung tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen. Sebanyak 68% pengguna omnichannel lebih memilih berbelanja langsung di toko untuk mencoba, mencium, dan menyentuh produk kecantikan sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Omnichannel retailer adalah strategi bisnis baik offline dan online, sehingga menjadi sebuah ekosistem kecantikan berbasis teknologi. Dengan strategi bisnis ini bisa memperluas akses produk kecantikan berkualitas bagi lebih banyak beauty enthusiast di Indonesia.

Siswa yang juga telah menulis kompilasi cerpen bertajuk “Dunia dalam Kertas” terbitan Cahaya Pelangi Media ini pun sadar, kecantikan bukan hanya tentang penampilan fisik. Tetapi juga kesejahteraan mental, sehingga dia memadukan antara kesehatan mental dan fisik. “Jadi ini untuk kesehatan kulit, kalau kelihatan cantik itu kayak bonus ya,” kelakar Aura. 

Aura adalah salah satu contoh target market pengguna retail kecantikan sekaligus konsumen produk kecantikan yang ‘melek’ safety product. Banyak Aura-Aura lainya di luar sana yang juga membutuhkan produk aman di tempat yang memiliki validasi produk. 

Berdasarkan Data Statista 2023, pasar kosmetik dan perawatan pribadi yang mencakup produk konsumen untuk kosmetik dan perawatan tubuh. Industri kecantikan di Indonesia tumbuh pesat dengan perkiraan nilai pasar mencapai Rp146 triliun pada tahun 2024 dengan estimasi 100.400 salon, 5.000 barbershop. Sebanyak 3,97 juta unit ritel mendistribusikan produk kecantikan dan perawatan pribadi di Indonesia. 

Angka ini mengukuhkan Indonesia sebagai salah satu pasar kecantikan paling potensial di dunia dan cerminan besarnya peluang pengembangan industri di masa depan. Sociolla adalah salah satu pelaku omnichannel retailer kecantikan di Indonesia yang berada di bawah naungan Social Bella. Hal itu terbukti dengan berdirinya toko omnichannel ke-100 di Madiun, Jawa Timur. 

Bisnis (Foto: Okezone)

“Ini momen bersejarah bagi kami. Mengingat pembukaan toko pertama pada lima tahun lalu saat pandemi tentunya bukan perjalanan yang mudah,” Co-Founder & CMO Social Bella Chrisanti Indiana, di Mall Sun City, belum lama ini. 

Konsep Omnichannel, Sebuah Rantai Pasokan yang Terintegrasi

Bisa terus tumbuh di saat ekonomi tidak menentu, tidaklah mudah. Peritel omnichannel memerlukan rantai pasokan yang sangat efisien dan terintegrasi agar produk selalu tersedia di berbagai saluran penjualan, baik online maupun offline. Kondisi ini mendorong industri manufaktur untuk menyesuaikan sistem produksi dan distribusi mereka agar lebih fleksibel, responsif, serta mampu memenuhi permintaan yang beragam dari setiap saluran.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement