JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan kondisi dan fundamental pasar modal masih terjaga dengan baik di tengah dinamika ekonomi global. Bahkan BEI mengklaim kinerja sejumlah emiten pada tahun 2024 lalu.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menyampaikan, dari 738 perusahaan tercatat yang sudah menyampaikan laporan keuangan tahun 2024, sebanyak 703 emiten laporan keuangan emiten bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan mencatatkan pertumbuhan sebesar 19,23 persen.
Sementara itu, 35 perusahaan tercatat lainnya merupakan perusahaan yang baru melantai di bursa dan belum menyampaikan laporan keuangan di tahun 2023, sehingga tidak didapatkan perbandingan datanya.
“Kami masih meyakini fundamental ekonomi masih kuat, fundamental perusahaan tercatat di BEI juga masih kuat, hal ini ditunjukkan dengan laporan keuangan yang sudah disampaikan,” kata Jeffrey saat sesi diskusi dengan wartawan di Gedung BEI Jakarta pada Rabu (9/4).
Di sisi lain, terdapat pertumbuhan aset sebesar 6,31 persen secara agregat. Ekuitas juga mengalami kenaikan sebesar 7,91 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Serta pendapatan emiten tumbuh sebesar 3,24 persen sepanjang tahun 2024.
“Tentu kita berharap resiliensi itu tetap ada untuk sepanjang tahun ini, agar semakin baik sehingga pada gilirannya nanti akan bisa memberikan keuntungan bagi para pemegang saham, baik dalam bentuk dividen maupun capital gain yang lebih baik,” ujar Jeffrey.
Adapun jumlah investor pasar modal Indonesia per 8 April 2025 telah mencapai 15.888.356. Khusus investor saham, hingga periode tersebut terdapat 6.744.128 single investor identification (SID) atau tumbuh 362.684 investor.
Sementara itu, selama periode libur lebaran 28 Maret hingga 8 April terdapat penambahan investor saham sebanyak 38.676 SID. Hal ini menandakan 10,7 persen penambahan SID terjadi pada periode libur lebaran.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)