Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IHSG Diprediksi Melemah Pekan Ini, Cek Rekomendasi Sahamnya

Anggie Ariesta , Jurnalis-Senin, 21 April 2025 |10:34 WIB
IHSG Diprediksi Melemah Pekan Ini, Cek Rekomendasi Sahamnya
IHSG Sepekan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak volatile dengan kecenderungan melemah pada perdagangan pekan ini, 21-25 April 2025. 

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus menyarankan investor untuk mencermati sentimen baik dari global maupun domestik.

1. Pelaku Pasar

Dari sisi global, Indri meminta pelaku pasar untuk mengamati data S&P Global Composite PMI Flash Amerika Serikat bulan April yang diperkirakan turun menjadi 51 dari sebelumnya 53,5 (month-to-month). Selain itu, data Initial Jobless Claims AS hingga minggu ketiga April juga diproyeksikan meningkat menjadi 218.000 dari laporan sebelumnya di level 215.000.

"Sentimen S&P Global Composite PMI Flash Amerika Serikat bulan April yang diperkirakan akan turun dari level 53,5 ke level 51 (forecast) secara month to month dan Initial Jobless Claims Amerika Serikat hingga minggu ke-3 bulan April yang diperkirakan akan meningkat ke level 218.000 dibanding laporan sebelumnya yang tercatat berada di level 215.000," kata Indri dalam analisisnya, Senin (21/4/2025).

Sementara itu, sentimen domestik yang perlu diperhatikan adalah perkiraan Neraca Dagang Indonesia yang diprediksi tetap surplus namun sedikit menurun menjadi USD2,45 miliar akibat potensi pelemahan ekspor imbas penetapan tarif. Sentimen penting lainnya adalah keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan tetap di level 5,75 persen.

 

Indri memprediksi, kombinasi sentimen tersebut akan membuat pasar saham Indonesia bergerak volatile dengan kecenderungan melemah. Ia melihat potensi aksi scalping dan profit taking jangka pendek, serta kecenderungan investor untuk keluar sementara dari pasar saham. IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 6.150 dan resistance 6.700.

Sebagai catatan, IHSG pada pekan sebelumnya (14-17 April 2025) bergerak variatif antara 6.225 hingga 6.497 dan ditutup menguat 2,81 persen pada akhir perdagangan Kamis. 

2. Investor Asing

Meskipun naik, investor asing tercatat melakukan sell off besar-besaran lebih dari Rp13,6 triliun, meningkat signifikan dibandingkan Rp5,93 triliun pada minggu sebelumnya.

Menurut Indri, hanya sektor keuangan (financials) yang mengalami pelemahan tipis sebesar -0,17 persen karena penurunan saham-saham perbankan besar (big banks) saat ex-date pembagian dividen yang berlangsung dalam rentang waktu berdekatan. 

Sektor lain ditutup menguat, dengan kenaikan terbesar dialami sektor material dasar (Basic Materials) sebesar +10,47 persen dan infrastruktur (Infrastructures) sebesar +7,21 persen.

"Hal ini dapat diasumsikan bahwa pergerakan pada pasar saham berada dalam posisi mark up with distribution dengan sentimen pemanis ialah musim laporan keuangan dan pembagian dividen atas hasil kinerja satu tahun di 2024 yang dilakukan oleh banyak perusahaan," jelas Indri.

Sentimen yang mempengaruhi perdagangan pekan lalu termasuk kekhawatiran pasar atas dampak tarif impor AS terhadap China (dinaikkan menjadi 245 persen sebagai respons tarif retaliasi China sebesar 125 persen) dan pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang memperkirakan inflasi akan meningkat akibat tarif yang lebih tinggi. 

Selain itu, pengumuman MSCI yang tidak memasukkan BREN, CUAN, dan PTRO dalam daftar inklusi pada review indeks Mei 2025, serta agenda laporan keuangan, pembagian dividen, dan buyback saham emiten juga turut mewarnai pasar.

 

3. Rekomendasi Saham

"Berdasarkan sentimen yang ada para pelaku pasar masih sangat berhati-hati dalam membuat keputusan dalam bertransaksi saham sebab ketidakpastian dan kekhawatiran akan dampak dari kebijakan tarif masih belum cukup mereda," terang Indri. 

Ia menambahkan kekhawatiran inflasi dan penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan juga menjadi pertimbangan, meskipun valuasi saham di Indonesia dinilai menarik untuk dikoleksi oleh sebagian besar pelaku pasar domestik.

Lebih lanjut, pernyataan Presiden Federal Reserve Bank of San Fransisco Mary Daly pada Sabtu (19/04) yang mengindikasikan The Fed kemungkinan akan menahan suku bunga lebih lama karena risiko peningkatan inflasi akibat tarif resiprokal Trump, semakin menambah kehati-hatian pasar.

Mencermati sentimen dan prediksi pergerakan IHSG, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk diperhatikan:

1. Buy JPFA (Harga Saat Ini: 2.010, Entry: 2.010, Target Harga: 2.180 (8,46%), Stop Loss: 1.915 (-4,73%), Risk to Reward Ratio: 1:1,8).

2. Buy JSMR (Harga Saat Ini: 4.290, Entry: 4.290, Target Harga: 4.590 (6,99%), Stop Loss: 4.150 (-3,26%), Risk to Reward Ratio: 1:2,1).

3. Buy on Pullback PTBA (Harga Saat Ini: 2.730, Entry: 2.680-2.700, Target Harga: 2.830 (5,60%), Stop Loss: 2.610 (-2,61%), Risk to Reward Ratio: 1:2,1).

4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF IDX High Dividend 20 (XIHD).

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement