"Jauh lebih bermartabat kita dapat minyak dari Middle East karena dia adalah negara penghasil minyak, daripada kita impor minyak dari negara yang enggak pernah melahirkan minyak. Ini otak kita ini kan sebenarnya enggak tahu ya, kita sekolahnya enggak tamat atau gimana, bingung juga saya," sambung Bahlil.
Pemerintah juga sedang mempersiapkan pembangunan fasilitas penyimpanan cadangan minyak strategis di pulau terdekat dari Singapura untuk mengamankan pasokan energi nasional.
Hal ini sejalan dengan rencana meningkatkan ketahanan energi Indonesia secara keseluruhan.
Ke depan, Indonesia juga menargetkan untuk meningkatkan produksi minyak nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Presiden terpilih Prabowo Subianto bahkan menargetkan lifting minyak nasional mencapai 1 juta barel per hari guna mencapai kemandirian energi.
(Taufik Fajar)