Salah satu sorotan utama proyek ini adalah penggunaan teknologi Asphalt Concrete Core Embankment Dam (ACCED) yang menjadikan Bendungan Tamblang sebagai bendungan inti aspal pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Perubahan metode ini dilakukan sebagai solusi inovatif terhadap keterbatasan material lempung di lokasi, dengan dukungan tenaga ahli dan konsultan internasional.
"Dengan konstruksi berbasis urugan batu (rockfill) dan inti kedap dari beton aspal, bendungan ini mengikuti tren global pembangunan bendungan modern, sebagaimana telah diterapkan di negara-negara maju seperti Jerman, Norwegia, dan China," ungkap Joko.
Lebih lanjut Joko mengatakan, keberhasilan pembangunan Bendungan Tamblang menegaskan dalam mendukung ketahanan air nasional serta ketahanan pangan sesuai dengan program Asta Cita, serta menunjukkan kemampuan rekayasa dan inovasi Indonesia dalam membangun infrastruktur kelas dunia.