JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempersiapkan proses tender untuk tiga proyek jalan tol di Pulau Jawa dan Bali. Ketiga tol tersebut akan mulai beroperasi secara bertahap pada 2029.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU Wilan Oktavian mengatakan, ketiga tol tersebut antara lain Gilimanuk - Mengwi, Pejagan - Cilacap, dan Sentul Selatan - Karawang Barat.
Untuk rencana proyek tol Sentul Selatan - Karawang Barat, saat ini sudah siap untuk masuk dalam proses tender. Kemungkinan akan segera dilelang setelah dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) terbit dalam waktu dekat.
"Saya dapat infonya dari DJPI, Sentul Selatan - Karawang Barat itu sudah siap tender, tinggal menunggu dokumen AMDAL. Ketika dokumen amdal muncul, nanti dari DJPI disampaikan ke BPJT untuk ditenderkan," ujarnya, Kamis (12/6/2025).
Jika melihat dokumen daftar proyek yang dipamerkan pada acara International Conference on Infrastructure, proyek tol Sentul Selatan - Karawang Barat ini merupakan bagian dari Jaringan JORR 3 (dalam proses pembangunan) dengan titik awal di Karawang Barat dan titik akhir di Sentul Selatan. Nantinya, jalan tol ini juga akan terhubung dengan Jalan Tol Bogor Ring Road, Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) II Selatan, dan Jalan Tol Jakarta – Cikampek existing.
Proyeksi kebutuhan investasi untuk membangun proyek tersebut tembus Rp34,75 triliun dengan total panjang jalan tol 60,36 Km dan masa konsesi 50 tahun. Proyek ini akan dikerjakan Pemerintah lewat skema KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) user charge, alias imbal hasil investasi yang didapatkan oleh badan usaha melalui pengenaan tarif.
Kementerian PU menargetkan proyek ini bisa mendapatkan investor dan menandatangani kontrak pada kuartal I - IV 2025, dan financial close di tahun 2027.
Jika sudah ada investor yang tertarik, proses pembebasan lahan akan mulai dilakukan targetnya pada tahun 2027-2029, secara bersamaan proses konstruksi juga sudah bisa dilakukan mulai tahun 2027 - 2047. Jalan tol Sentul Selatan - Karawang Barat ditargetkan baru akan beroperasi secara bertahap mulai tahun 2029.
Selanjutnya ada rencana pembangunan tol Pejagan - Cilacap, dengan estimasi panjang 95,39 Km. Proyek ini rencananya akan dikerjakan lewat skema KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) solicited alias pemrakarsa pemerintah.
Jalan Tol Pejagan-Cilacap akan menghubungkan wilayah barat Jawa Tengah dari utara ke selatan, sehingga meningkatkan konektivitas dalam jaringan jalan tol utara-selatan Pulau Jawa. Jalan tol ini terletak di Provinsi Jawa Tengah dan melewati empat kabupaten, yaitu Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Cilacap.
Jalan Tol Pejagan-Cilacap merupakan bagian dari pengembangan jaringan transportasi jalan di Wilayah Bregas (Brebes, Tegal, dan Slawi) dan Wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen).
Proyek tol ini diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp27,59 triliun dengan masa konsesi yang ditawarkan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selama 50 tahun. Pada proyek ini Pemerintah memberikan dukungan berupa pembebasan lahan dan dukungan konstruksi.
Pembebasan lahan ditargetkan mulai tahun 2027-2028, sedangkan kegiatan konstruksi targetnya mulai dilakukan pada tahun 2028-2034 mendatang. Jalan tol ini ditargetkan mulai beroperasi secara bertahap pada tahun 2029.
"Kalau Pejagan - Cilacap itu sedang proses penyusunan FS, di DJPI juga. Targetnya kalau tidak salah Desember ini selesai FS-nya. Nanti baru proses selanjutnya," kata Wilan.
Selain itu, Pemerintahan Prabowo juga akan kembali mencari investor untuk proyek tol Gilimanuk - Mengwi sepanjang 96,84 Km. Proyek ini sebetulnya sudah digagas sejak era Presiden Joko Widodo namun tidak kunjung mendapatkan investor.
Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi merupakan bagian dari Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional Provinsi Bali yang akan menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk sebagai hub transportasi menuju wilayah ibu kota provinsi Bali.
Pemerintah kembali menawarkan proyek ini kepada investor dengan proyeksi kebutuhan investasi Rp25,4 triliun dengan masa konsesi selama 50 tahun.
Proyek ini menggunakan skema KPBU, investor menyediakan pembiayaan sedangkan pemerintah memberikan dukungan dari sisi pembebasan lahan dan dukungan konstruksi. Proses pembebasan lahan sendiri sudah berjalan sejak tahun 2024, targetnya proyek ini bisa masuk dalam tahap konstruksi pada tahun 2027-2032.
Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi juga ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2029 mendatang. "Kalau Gilimanuk - Mengwi, ini lagi review pentahapan, karena ada penyesuaian pentahapan karena yang sebelumnya kan putus ya, mau lelang lagi pentahapan sedang diproses di DJPI juga," pungkasnya.
(Feby Novalius)