Dari sentimen domestik, Bank Indonesia hari ini memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,50 persen. Sejalan dengan keputusan ini BI juga menahan suku bunga Deposit Facility pada level 4,75%, dan suku bunga Lending Facility tetap di level 6,25%.
Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN Mei 2025 mencatatkan defisit Rp21 triliun. Sedangkan pendapatan negara sepanjang Januari—Mei 2025 mencapai Rp995,3 triliun.
Penerimaan pajak mencapai Rp683,3 triliun atau 31,2 persen dari target APBN 2025 senilai Rp2.189,2 triliun. Kinerja penerimaan pajak itu turun 11,28 persen (year on year/YoY) dari Mei 2024 senilai Rp760,38 triliun.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.310 - Rp16.360 per dolar AS.
(Feby Novalius)