“Ini angka tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Republik Indonesia,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa BULOG hanya menyerap sekitar 10 persen dari total panen nasional, artinya total panen padi nasional diperkirakan mencapai 25 juta ton.
"Kadang-kadang orang mikirnya bahwa semua panenan itu dibeli BULOG, bukan. BULOG hanya membeli kira-kira 10 persen di daerah-daerah yang sulit, di daerah-daerah yang di mana pasar tidak bisa membeli. Pedagang beras tidak bisa beli, di situ BULOG hadir," ujarnya.
Ia juga menegaskan, bahwa pemerintah Indonesia saat ini menargetkan tidak lagi melakukan impor untuk komoditas strategis seperti beras, jagung, gula konsumsi, dan garam konsumsi, dengan tiga di antaranya menjadi tanggung jawab langsung Kementerian Pertanian.
Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono menyebutkan, selama kepemimpinannya, aduan yang didapatkan dari petani yang menyempatkan berkomunikasi dengannya dipusatkan kepada permasalahan benih unggul, air dan irigasi, pupuk subsidi, serta jaminan harga saat panen.
“Petani butuh benih yang baik, dan sekarang kami sudah bekerja sama dengan kampus-kampus besar seperti IPB untuk memproduksi benih unggul,” tuturnya.