Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Fakta Wilmar dan Penampakan Uang Rp11,8 Triliun

Taufik Fajar , Jurnalis-Minggu, 22 Juni 2025 |08:16 WIB
6 Fakta Wilmar dan Penampakan Uang Rp11,8 Triliun
Wilmar Group Kembalikan Uang Korupsi (Foto: Okezone)
A
A
A

Berikut kelima entitas Wilmar yang menjadi terdakwa adalah: 

1. PT Multimas Nabati Asahan 

2. PT Multinabati Sulawesi 

3. PT Sinar Alam Permai 

4. PT Wilmar Bioenergi Indonesia 

5. PT Wilmar Nabati Indonesia

"PT Multimas Nabati Asahan sebesar Rp3.997.042.917.832.42, PT Multi Nabati Sulawesi sebesar Rp39.756.429.964.94, kemudian yang ketiga PT Sinar Alam Permai sebesar Rp483.961.045.417.33, yang keempat PT Wilmar Bioenergi Indonesia sebesar Rp57.303.038.077.64 dan yang kelima Wilmar Nabati Indonesia sebesar Rp7.302.288.371.326.78," rincinya.

2. Pemilik Wilmar Group

Melansir laman resmi Wilmar, Wilmar Group didirikan oleh Kuok Khoon Hong dan Martua Sitorus. 

Perusahaan pertama yang dibentuk adalah Wilmar Trading Pte Ltd yang memiliki modal disetor sebesar SGD100.000 dan lima karyawan.

Proyek pertama perusahaan tersebut adalah PT Agra Masang Perkasa (AMP) – perkebunan kelapa sawit seluas 7.000 ha di Sumatera Barat, Indonesia. Kini, Wilmar merupakan salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan operasi hulu di Indonesia, Malaysia, Uganda, Pantai Gading, Ghana, dan Nigeria.

Proyek perkebunan tersebut diikuti oleh pabrik penggilingan inti sawit berkapasitas 50 MT/hari di Sumatera Utara dan kilang berkapasitas 700 MT/hari di Dumai, Indonesia. Dengan mengandalkan bisnis penyulingan yang terus berkembang, kilang yang mulai beroperasi pada tahun 1993 tersebut diperluas hingga berkapasitas 2.400 MT/hari pada tahun 1995.

Bisnis di Indonesia berkembang pesat dan kini kami menjadi penyuling minyak sawit, penggilingan inti sawit dan kopra terbesar, serta produsen lemak khusus, oleokimia, biodiesel, dan minyak kemasan konsumen di negara ini.

Berusaha keras di Cina melalui JV dengan Archer Daniels Midland (ADM) dan Top Glory, anak perusahaan COFCO, dan memulai pembangunan East Ocean Grains Industry (EOGI) yang pada saat itu merupakan kompleks manufaktur minyak dan biji-bijian terpadu pertama yang besar di Cina. 

 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement