“Tahap pertama sebesar 36 MW telah beroperasi, tahap kedua sebesar 80 MW sedang berjalan,” katanya.
Bupati menambahkan, proyek panas bumi ini telah menyerap tenaga kerja lokal secara signifikan. “Sebanyak 87% pekerja merupakan putra daerah dari Solok Selatan. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujarnya.
Menurut Khairunas, investasi yang dikucurkan untuk proyek ini mencapai Rp7 triliun, yang dinilai sangat berarti bagi percepatan pembangunan di Sumatera Barat, khususnya di Solok Selatan.
Lebih lanjut, menurut Bupati, listrik yang sudah mengalir membawa dampak besar bagi kesejahteraan dan kehidupan masyarakat. “Kehadiran PLTP meningkatkan kualitas hidup warga, terutama anak-anak yang bisa belajar di malam hari,” ujarnya.
Menurutnya, ketersediaan listrik 24 jam juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik berbasis teknologi, termasuk di sektor kesehatan.
“Ini bukan perubahan kecil, tapi lompatan besar bagi kami,” tegasnya.
(Feby Novalius)