Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Strategi Investasi Saham IPO yang Oversubscribe

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 02 Juli 2025 |17:32 WIB
 5 Strategi Investasi Saham IPO yang <i>Oversubscribe</i>
5 Strategi Investasi Saham IPO yang Oversubscribe
A
A
A

JAKARTA - MNC Sekuritas merupakan perusahaan efek di bawah naungan MNC Group, yang saat ini mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Bukan hanya menyediakan layanan investasi saham, MNC Sekuritas juga menyediakan beragam produk pasar modal yang dapat dijadikan sebagai alternatif investor untuk berinvestasi.

Initial Public Offering (IPO) adalah momen penting ketika sebuah perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik. IPO sering kali menarik perhatian investor karena potensi keuntungan. Ada kondisi-kondisi tertentu yang bisa mengakibatkan investor belum tentu mendapatkan saham yang dipesan.

Oversubscribed artinya permintaan saham jauh melebihi jumlah saham yang ditawarkan. Bagi investor ritel, hal ini mungkin bisa membuat alokasi saham yang didapat jauh lebih sedikit dari yang diinginkan. Investor harus menyiapkan strategi yang tepat agar dapat memaksimalkan kesempatan untuk memperoleh jatah saham seperti yang diharapkan. MotionTrade telah merangkum 5 tips penting yang bisa diterapkan oleh investor pemula saat IPO saham, yaitu:

1. Kenali Tingkat Oversubscribe

Jika IPO dikabarkan oversubscribe hingga beberapa kali lipat, ini bisa menjadi sinyal bahwa saham tersebut memiliki daya tarik pasar yang besar. Namun, perlu menjadi perhatian bahwa oversubscribe tinggi juga bisa membuat Anda hanya dapat sebagian kecil dari saham yang diminta. 

2. Pahami Mekanisme Penjatahan

Jika emiten yang hendak IPO mengalami oversubscribe, biasanya akan ada penjatahan saham. Ini berarti investor mungkin tidak mendapatkan semua saham yang mereka pesan. Ada kemungkinan investor tidak mendapatkan saham sama sekali atau hanya mendapatkan sebagian kecil dari yang dipesan. 

 

3. Evaluasi Perusahaan dengan Hati-hati

Meskipun saham yang oversubscribe menunjukkan minat tinggi, jangan hanya terpaku pada fenomena ini. Lakukan riset mendalam tentang fundamental perusahaan, prospek bisnis, dan kinerja keuangan sebelum memutuskan untuk membeli saham IPO. Lakukan analisis terlebih dahulu dan jangan terjebak dalam fenomena Fear of Missing Out (FOMO) karena banyak orang yang membeli saham tersebut. 

4. Jangan Tergiur Harga Tinggi

Meskipun saham IPO yang oversubscribe berpotensi naik pada awal perdagangan, ingatlah bahwa harga saham bisa berfluktuasi dan tidak selalu stabil di zona hijau dalam jangka panjang. Jika Anda tidak nyaman dengan potensi fluktuasi harga, pertimbangkan untuk berinvestasi pada instrumen lain yang lebih stabil. 

5. Pertimbangkan Membeli di Pasar Sekunder

Jika Anda tidak mendapatkan saham saat IPO, itu berarti permintaan saham melebihi jumlah yang tersedia. Anda tidak perlu khawatir karena masih ada kesempatan untuk membeli saham tersebut di pasar sekunder setelah IPO tersebut selesai.

Investor MNC Sekuritas juga semakin mudah dalam melakukan pemesanan saham IPO. Dengan fitur "e-IPO" di MotionTrade, Anda dapat memiliki peluang untuk berinvestasi pada perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Investor juga bisa mengetahui perusahaan yang hendak melakukan IPO melalui fitur "Corporate Action".
 
Nikmati layanan investasi pasar modal dari #MNCSekuritas dengan segera unduh aplikasi MotionTrade dan jelajahi seamless experience. Aplikasi MotionTrade dapat diunduh di Google PlayStore dan Apple AppStore dengan link unduh onelink.to/motiontrade. MNC Sekuritas, Invest with The Best!

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement