Marina lahir dan besar di Indonesia dan menyelesaikan pendidikan tingginya di University of Toronto, jurusan Ekonomi dan Keuangan. Karirnya dimulai di bidang perbankan, tepatnya di Bank Bali, sebelum beralih ke bidang teknologi.
Dia menjadi salah satu pelopor berdirinya Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia pada tahun 1994. Kemudian pada tahun 2011, dia bergabung dengan Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia untuk membentuk PT DCI Indonesia, yang sekarang bertanggung jawab atas infrastruktur digital banyak bisnis dan lembaga di Indonesia. Seiring dengan peningkatan kebutuhan akan layanan digital dan penyimpanan data, Marina saat ini tercatat memiliki sekitar 22,5% saham DCI Indonesia.
Menariknya, Forbes menyebut Marina sebagai billionaire self-made, yang berarti kekayaannya berasal dari usaha sendiri, bukan dari warisan. Pencapaian ini menjadi unik karena dominasi laki-laki selama industri teknologi dan pusat digital. Marina tidak hanya mendobrak dominasi itu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak perempuan muda Indonesia untuk bekerja di bidang STEM (Matematika, Sains, Teknologi, dan Teknik)
(Dani Jumadil Akhir)