 
                Lebih lanjut, Hary Tanoe menjelaskan bahwa, sektor jasa keuangan adalah pusat dari seluruh aktivitas ekonomi, terlebih di negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki populasi besar dan bonus demografi yang menguntungkan.
"Indonesia merupakan penduduk yang terbesar ada 280 juta, nanti 20 tahun lagi akan menjadi 320 juta. Kemudian kita ini mulai dari low level, masih USD5.000 dolar per kapita, ini tidak ada turun, pasti akan terus tumbuh," sambungnya.
Hary Tanoe juga menitipkan pesan bahwa keberhasilan sebuah bisnis sangat bergantung pada kekuatan model bisnis yang dibangun, bukan semata-mata pada besarnya organisasi atau banyaknya sumber daya.
Dia mengingatkan bahwa dunia usaha terus berubah, sehingga kemampuan beradaptasi dan membangun struktur yang fleksibel menjadi kunci keberlangsungan perusahaan. Menurutnya, banyak pelaku usaha yang justru terjebak dengan pendekatan terbalik, yaitu membangun organisasi terlebih dahulu, baru mencari tahu apa yang harus dikerjakan.
"Setiap zaman bisnis model itu bisa berubah, statis itu tidak ada. Kalau kita sudah tahu bisnis model yang kita bangun seperti apa, baru bangun organisasinya, kita sesuaikan. Bangunlah orang-orangnya," tutup Hary Tanoe.
 
(Dani Jumadil Akhir)