Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Atasi Kawasan Kumuh, Revitalisasi Rusun dan Hunian Subsidi di Tengah Kota

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Jum'at, 25 Juli 2025 |21:36 WIB
Atasi Kawasan Kumuh, Revitalisasi Rusun dan Hunian Subsidi di Tengah Kota
Atasi Kawasan Kumuh, Revitalisasi Rusun dan Hunian Subsidi di Tengah Kota (Foto: Freepik)
A
A
A

Dia juga mendorong kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penyediaan rumah susun agar lebih terintegrasi dan tepat sasaran. Yayat menilai anggaran Jakarta yang mencapai Rp17 triliun hingga Rp18 triliun per tahun untuk bansos bisa digunakan untuk memprioritaskan warga pindah ke rumah susun.

Yayat menyampaikan program revitalisasi rusun ini harus menyasar generasi produktif berusia 25 sampai 40 tahun seperti gen-z dan milenial. Generasi tua dinilai lebih sulit diarahkan untuk tinggal di rumah susun karena faktor budaya dan kebiasaan.

"Kalau orang tua itu susah didorong pindah ke rusun. Makanya kelompok-kelompok usia produktif itu harus lebih diprioritaskan untuk mendapatkan rumah susun," ujar Yayat.

Menurutnya, transformasi ini bukan hanya merevitalisasi fisik rumah susun semata, tetapi juga menata ulang budaya masyarakat perkotaan. Yayat menilai perubahan pola pikir dan gaya hidup warga menjadi kunci agar Jakarta mampu bertransformasi menjadi kota kelas dunia.

"Jakarta tidak akan pernah jadi kota global kalau warganya tidak berubah," ucap Yayat.

Yayat menyampaikan program revitalisasi rumah susun maupun pengembangan hunian vertikal subsidi tidak bisa dilepaskan dari peran vital Perumnas sebagai penyedia hunian masyarakat perkotaan. Yayat menilai Perumnas memiliki pengalaman panjang dalam membangun kawasan hunian terjangkau, seperti di Kota Depok dan Kota Bekasi.

"Sudahlah, urusan Rusunami beri bantuan kepada Perumnas melalui kerja sama Himbara agar bisa mengembalikan kejayaan Perumnas seperti era 70-an," kata Yayat.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement