Dia memaparkan, peran ini diwujudkan dengan menghubungkan berbagai bank, fintech, dan biller dalam satu jaringan yang mampu beroperasi bersama. Meski terjadi transaksi antarbank yang berbeda, pembayaran tagihan, hingga top-up uang digital dapat dilakukan secara real-time.
Menurutnya, dari semua kemudahan melakukan transaksi keuangan secara digital, terdapat lembaga switching bekerja tanpa henti. Dia menjelaskan, ketika seorang nasabah bank A melakukan transfer ke bank B, instruksi transaksi itu diterima lembaga switching, divalidasi, dan diteruskan ke bank tujuan dalam hitungan sepersekian detik.
"Kami ibarat sebuah jembatan yang memastikan pesan finansial tersebut sampai dengan selamat dan akurat, 24 jam sehari. Tanpa peran jembatan ini, ekosistem pembayaran digital yang terintegrasi seperti saat ini tidak mungkin terwujud,” katanya.
(Feby Novalius)