Sebagai tanda penghormatan, para staf Bandara Changi berdiri berbaris di landasan pacu dan melambaikan tangan saat pesawat terakhir Jetstar Asia lepas landas.
Suasana haru menyelimuti pelepasan armada terakhir maskapai yang berbasis di Singapura itu. Penutupan operasional Jetstar Asia telah diumumkan sejak Juni 2025.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari restrukturisasi grup Qantas, induk usaha Jetstar, yang tetap mempertahankan dua unit lainnya: Jetstar Airways di Australia dan Selandia Baru, serta Jetstar Japan.
Sekitar 500 karyawan Jetstar Asia terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penutupan ini.
Akan tetapi, CEO Jetstar Asia John Simeone menyatakan bahwa lebih dari separuh dari 900 lamaran kerja yang diajukan telah mendapatkan tawaran kerja atau undangan wawancara.
"Sebagian telah direkrut di lounge Bandara Changi atau sektor pariwisata lainnya. Kami tetap optimistis semua staf akan mendapat tempat yang layak," tutup Simeone.
(Taufik Fajar)