"Semua yang ada dalam ekosistemnya. Supaya jelas kepada masyarakat semuanya. Dalam proses peng-crafting ini pasti ketemu sama masyarakat. Ketemu sama stakeholders. Tidak akan kita, mohon maaf, tidak dapat feedback. Nah ini yang kemudian, mohon maaf di pertemuan yang pertama tidak cukup mendapat penekanan," ujarnya.
Dengan demikian, BI menyampaikan bahwa payung dari Payment ID ini masih uji coba, untuk kemudian memastikan penerapannya, semua yang ada di Undang-Undang harus dilaksanakan.
"Bank Indonesia kurang kerjaan, tracking siapa beli sepatu, siapa yang nongkrong di kafe. Masa iya kita begitu? Jadi tidak akan itu dilakukan oleh Bank Indonesia. Kita ingin tahu pertumbuhan, misalnya industri sepatu, kita ingin tahu pertumbuhan yang namanya hotel, restoran, kafe, horeka. Kita ingin tahu tapi tidak akan pernah lihat data individu. Tidak pernah itu," tegasnya.