Morris juga menegaskan pentingnya memahami dengan jelas ekspektasi pekerjaan sejak awal. "Pastikan Anda memahami pekerjaan Anda dan apa yang diharapkan dari Anda. Kedengarannya dasar, tetapi ini sangat penting,” ujarnya.
Dia bahkan menyarankan untuk menuliskan pemahaman tersebut, membagikannya kepada manajer, dan memastikan kedua belah pihak berada pada pemahaman yang sama.
Saran ini muncul di tengah meningkatnya fenomena keterpisahan antara pekerja dengan atasan. Berdasarkan Survei Kesenjangan Persepsi Tempat Kerja April 2025 dari The Predictive Index terhadap 1.000 pekerja lintas industri, hampir 50% responden mengaku atasan mereka tidak memahami peran maupun pekerjaan mereka.
Akibatnya, 44% karyawan merasa diabaikan dalam kesempatan kenaikan gaji maupun proyek besar karena perannya tidak dipahami secara jelas. Sementara itu, 48% lainnya menilai kontribusi mereka sering diremehkan. Ini berujung pada keraguan diri dan perasaan tidak mampu.
Morris menilai miskomunikasi seperti ini dapat diminimalisasi apabila karyawan dan atasan membicarakan ekspektasi, gaya kerja, serta tujuan sejak awal. Dia menegaskan tips ini tidak hanya berlaku bagi eksekutif, melainkan juga pekerja baru, bahkan magang sekalipun.
“Memanfaatkan 90 hari pertama untuk membangun kejelasan dan kepercayaan diri akan membantu Anda memberikan kesan yang baik dan membuka jalan menuju kesuksesan,” pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)