Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bisnis dan Kekayaan Jerome Polin, Artis yang Menolak Bayaran Rp150 Juta Jadi Buzzer

Rahma Anhar , Jurnalis-Senin, 01 September 2025 |22:03 WIB
Bisnis dan Kekayaan Jerome Polin, Artis yang Menolak Bayaran Rp150 Juta Jadi Buzzer
Bisnis Jerome Polin (Foto: Okezone)
A
A
A

Video-video tersebut, alih-alih membosankan, menarik jutaan penonton dan membuatnya menjadi salah satu YouTuber paling populer di Indonesia.

Meskipun demikian, Jerome tidak hanya puas dengan pundi-pundi YouTube. Ia mulai merambah dunia bisnis bersama sang kakak, Jehian Panangian Sijabat. Mereka mendirikan Menantea pada tahun 2021, sebuah toko teh modern yang sekarang memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia. 

Kesuksesan ini tidak berhenti di sini. Jerome membuka Kumaw Ramen, usaha kuliner baru.

Selain kuliner, Jerome menunjukkan insting bisnisnya. Ia adalah pendiri Q&A Group, sebuah organisasi manajemen talent yang mengawasi berbagai pembuat konten dan membantu merek-merek terkenal dalam strategi pemasaran digital. 

Selain itu, ia memiliki Belinsky Studio, sebuah studio dan rumah produksi yang memenuhi persyaratan untuk produksi konten digital. 

Kekayaan Jerome Polin di usia muda diperkirakan mencapai miliaran rupiah berkat berbagai gurita bisnis ini, serta tawaran endorsemen dan kontrak sebagai brand ambassador dari merek-merek besar.

Integritas yang Mengalahkan Ratusan Juta

Di tengah kesuksesan perusahaannya, Jerome Polin tiba-tiba membuat pernyataan yang mengejutkan publik. Ia mengaku pernah menolak tawaran untuk menjadi buzzer pemerintah senilai Rp150 juta. Sebuah agensi memintanya untuk membuat konten "Ajak Damai Indonesia" yang akan diunggah secara bersamaan, bersama dengan musik dan tagar yang telah ditetapkan.

Jerome menolak tawaran yang menguntungkan itu dan menyoroti penggunaan uang rakyat untuk membeli buzzer untuk kepentingan pencitraan. 

Dia membandingkan jumlah uang tersebut dengan gaji guru melalui akun media sosialnya. 

Menurutnya, gaji 15 guru dapat dinaikkan sebesar Rp10 juta rupiah per bulan dengan dana Rp150 juta rupiah. Sudut pandang ini menunjukkan bahwa bagi Jerome, kejujuran dan kepedulian terhadap orang lain jauh lebih penting daripada mendapatkan uang segera.

Jerome dengan tegas meminta influencer dan pemimpin opini utama lainnya untuk berani menolak proposal serupa. 

Dia menekankan betapa pentingnya untuk mengawasi cara uang pajak digunakan dan tidak mengorbankan suara rakyat untuk keuntungan pribadi. 

Masyarakat mendukung sikap Jerome ini. Ia dianggap telah membuka mata banyak orang tentang praktik buzzer politik yang meresahkan dan menunjukkan bahwa masih ada orang yang berani bersuara untuk kebaikan publik.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement