JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada akhir perdagangan Senin (8/9/2025). Rupiah naik 123 poin atau sekitar 0,75 persen, berada di level Rp16.309 per dolar AS.
Pengamat pasar uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah menguat salah satunya dipicu oleh laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja dan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,3 persen.
Menurut pengamat pasar uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, data ini memperkuat sentimen bahwa bank sentral AS, The Fed, akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan September mendatang.
"Memperkuat sentimen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan September, dengan peluang tipis untuk penurunan yang lebih substansial sebesar 50 basis poin," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (8/9).
Para pengamat pasar selanjutnya akan mencermati angka Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis hari Kamis. Jika data desinflasi menunjukkan kemajuan, hal ini akan semakin memperkuat argumen untuk penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed 16-17 September.
Selain dari AS, pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh sentimen geopolitik dan data perdagangan global. Rusia dilaporkan melancarkan serangan udara terbesar terhadap Ukraina, membakar gedung pemerintahan di Kyiv dan menewaskan sedikitnya empat orang.